Jakarta (Pendis) – Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI menggelar kegiatan Pelatihan Calon Fasilitator Provinsi Jenjang Madrasah Aliyah (MA)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan calon Fasilitator Provinsi Program Penilaian Kinerja Berkelanjutan (PKB) Madrasah.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan secara virtual, program PKB merupakan salah satu implementasi dari MoU antara Kementerian Agama dan World Bank. "Saat ini telah memasuki tahap pelatihan untuk fasilitator provinsi dengan target seluruh mata pelajaran yang ada di lembaga pendidikan madrasah," jelasnya di Jakarta, Senin (13/09/2021).
Menurut Ramdhani, tujuan program PKB merupakan realisasi dari 3 hal pokok untuk membentuk proses pembelajaran yang berkualitas, yakni self development (pengembangan diri), publikasi ilmiah dan lahirnya karya-karya inovatif.
”Selain itu, program PKB juga harus sejalan dengan 3 program strategis nasional, dengan 3 isu utama, yaitu pemerataan, perluasan akses pendidikan dan peningkatan tata kelola pendidikan islam di Indonesia," imbuhnya.
Penyelarasan 3 isu utama, lanjut Ramdhani, tentu harus berbasiskan data yang kuat, valid, akurat, benar dan bisa dipertanggungjawabkan (VABB). Calon fasilitator provinsi yang hadir saat ini harus menjadi penggerak dan pelopor bagi proses input data tersebut.
"Oleh karena itu, gerakan literasi digital, melek teknologi atau digital culture menjadi sarana dan menu utama pelatihan saat ini," tegasnya.
Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain menekankan beberapa hal terkait pentingnya pelatihan calon fasilitator provinsi. Pertama, fasilitator nasional, fasilitator provinsi dan fasilitator daerah mempunyai peran yang strategis dalam mengawal pencairan bantuan pokja kelompok kerja guru mata pelajaran (KKG MP), kelompok kerja kepala madrasah (KKKM), juga kelompok kerja pengawas (POKJAWAS), agar bantuan yang diberikan dapat meningkatkan kompetensi guru-guru, kepala madrasah dan pengawas.
Berdasarkan data simpatika, masih ada 35.500 guru yang sedang antri untuk naik pangkat dari IV a menjadi IV b, IV b ke IV c itu hanya 4.500, IV c ke IV d hanya 313, IV d ke IV e ada 13 orang dan IV e hanya 2 orang.
Menurut Zain, kesulitan utama dalam proses kenaikan pangkat guru terletak dari kurangnya karya tulis ilmiah terutama artikel yang terbit pada jurnal terakreditasi. "Ini juga terkait dengan pentingnya penguatan literasi bagi guru. Sehingga, Kementerian Agama sedang mendesain kerjasama dengan perpustakaan nasional untuk memberikan akses kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan bisa mengakses buku-buku dan artikel-artikel ilmiah secara langsung," kata Zain.
Zain menjelaskan, Kemenkominfo juga telah mengalokasikan kuota pelatihan Madrasah Cakap Digital yang ditekankan untuk 515 kabupaten/kota se Indonesia, dengan harapan agar guru-guru dan tenaga kependidikan Madrasah lebih dekat dengan teknologi IT agar dapat bekerja akurat, cepat dan akuntable, transparan. Sehingga dapat mewujudkan guru hebat, siswa cerdas dan madrasah bermartabat.
PIC kegiatan Komponen 3 Madrasah Reform M. Sidik Sisdiyanto menyampaikan tujuan dari kegiatan pelatihan calon fasilitator provinsi bertujuan meningkatkan kompetensi guru inti yang nantinya setelah lulus akan melatih fasilitator daerah yang tahun 2021 dengan piloting di 21 provinsi. Fasilitator kegiatan ini adalah instruktur nasional PKB yang sudah dinyatakan lulus, sedangkan narasumber terdiri dari dosen, dan pakar pendidikan, serta widyaiswara pusdiklat dan BDK.
Menurut Sidik, penilaian dan kelulusan peserta dari kegiatan ini dinilai dari prosentase presensi, penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan keterampilan. "Bagi peserta yang dinyatakan lulus dalam pelatihan ini akan mendapatkan sertifikat dan keputusan dirjen pendidikan islam sebagai fasilitator provinsi jenjang MA," tukasnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 428 orang peserta yang terdiri dari kepala, pengawas, guru BK, guru mata pelajaran fisika, kimia, biologi, bahasa indonesia, bahasa inggris, matematika dan ekonomi. Diselenggarakan selama 5 hari dari tanggal 13-17 September 2021. Pelatihan ini dilaksanakan serentak di 3 Zona yaitu Zona 1 dipusatkan di Batam, Zona 2 dipusatkan di Tangerang dan Zona 3 dipusatkan di Makassar. (Khodlirin/Yuyun)
Bagikan: