Batam (Kemenag) – Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah melaksanakan penguatan review modul untuk daerah 3T. Kegiatan review modul angkatan kedua ini diadakan di Batam, karena wilayah ini termasuk dalam kategori Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), yang membutuhkan perhatian khusus dalam layanan pendidikan yang setara dengan daerah lain.
Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar, menyampaikan arahan kepada para penulis review modul pelatihan guru daerah 3T pada Selasa, 14 Mei 2024. Tobib menegaskan bahwa kegiatan review modul kedua ini harus menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan bermanfaat, bukan sekadar menjalankan kegiatan. "Ini merupakan tugas GTK Madrasah karena yang dilayani adalah pendidik dan tenaga kependidikan. Modul ini harus benar-benar memberikan kontribusi nyata, mengingat setiap guru memiliki cara pandang yang berbeda," ujarnya.
Untuk daerah 3T, modul yang telah dibuat harus dirumuskan ulang berdasarkan kebutuhan spesifik di daerah tersebut. Keterbatasan sarana dan prasarana tidak boleh mengurangi kualitas isi modul, sehingga modul tersebut dapat menjadi rujukan khusus bagi wilayah 3T.
Selain itu, Thobib menjelaskan bahwa Direktorat GTK Madrasah akan lebih intens hadir dengan program kepengawasan berbasis digital. "Rasio pengawas di Madrasah kurang dibandingkan jumlah lembaga, sehingga tugasnya lebih besar. Oleh karena itu, kepengawasan berbasis teknologi sangat dibutuhkan," tambahnya.
Program lainnya adalah Serial Info GTK untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka, agar guru dan tenaga kependidikan dapat memahami dan mengimplementasikannya dengan baik. "Belum banyak guru di Madrasah yang memahami Kurikulum Merdeka secara utuh, khususnya di wilayah 3T yang memerlukan penyesuaian dalam pembelajarannya," lanjut Thobib.
Peningkatan kompetensi terhadap guru dan tenaga kependidikan juga menjadi fokus utama. "Guru harus trampil dalam menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran yang mampu memperkuat kompetensinya," tegasnya.
Kasubdit Bina GTK MI/MTs, Fahrurrozi, yang juga Ketua Komponen 3 PMU REP MEQR, menyampaikan bahwa kegiatan review modul ini adalah bagian dari amanah Peraturan Menteri Agama No. 38 tahun 2018. "Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi guru dilakukan sesuai kebutuhan dan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan, kali ini kita fokus pada guru di wilayah 3T," jelasnya.
Fahrurrozi menekankan pentingnya strategi dan asesmen khusus di daerah 3T, sehingga guru dapat melakukan inovasi dan terobosan yang diperlukan. "Review modul ini bertujuan untuk memperbaiki modul dan menguji keterbacaannya, sehingga dapat dipahami dengan mudah dalam proses pembelajaran di daerah 3T," tambahnya.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kemenag KEPRI, Subadi, menyampaikan rasa terima kasih atas ditunjuknya Batam sebagai tuan rumah kegiatan ini. "Kami bangga menjadi tuan rumah kegiatan review ini, karena Batam memiliki banyak perbedaan dibandingkan kota lain di Jawa. Kami berharap anak-anak kami dapat bersaing dengan anak-anak perkotaan," ujarnya.
Kasubdit Bina GTK RA, Zulpan Syarif, melaporkan bahwa kegiatan review modul 3T angkatan kedua ini melibatkan revisi terhadap tiga modul yang telah dibuat. "Kami berharap review modul ini memberikan wawasan yang berharga, khususnya untuk wilayah 3T. Modul harus disusun sesuai dengan kebutuhan daerahnya, sehingga guru dan tenaga kependidikan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran," jelasnya.
Kegiatan Review Modul Guru dan Tendik Daerah 3T Angkatan Kedua ini dihadiri oleh 40 peserta, termasuk penulis modul, reviewer, dan konsultan PMU REP MEQR.
Bagikan: