Jakarta (Pendis) – Peta Kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada MAN Unggulan tahun 2022 menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan guru sebanyak 342. Identifikasi guru tersebut dilakukan dengan basis perhitungan pada mata pelajaran dan rombongan belajar pada madrasah tersebut.
Demikian disampaikan Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam, M.Zain. Menurutnya, Kekurangan tersebut di luar perekrutan dari PPPK yang direkrut secara nasional oleh Kementerian pada tahun 2022.
Yang dimaksud dengan MAN Unggulan adalah MAN yang dibawah pantauan dan pembinaan langsung Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, yakni 23 (duapuluh tiga) MAN Insan Cendekia, 10 (sepuluh) MAN Penyelenggara Program Keagamaan (MAN-PK) dan 2 (dua) MAN Kejuruan (MAKN).
Zain menyampaikan perekrutan GTK Madrasah kali ini bersumber dari para ASN baik PNS maupun P3K yang ada di luar madrasah tersebut, dan juga dari Non ASN. Perekrutan ini diselenggarakan setelah berkordinasi dengan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama dan juga Inspektorat Jenderal.
“Pelibatan dua unit eselon satu ini dimaksudkan agar sejak awal berbagai permasalahan kepegawaian dapat dimitigasi sejak dini,” ujar M. Zain di Jakarta, Sabtu (27/05/2023).
Tahapan pelaksanaan seleksi ini terdiri dari dari seleksi berbasis computer (CBT) serta berbasis domisili, dan selanjutnya akan diselenggarakan wawacara bagi yang dinyatakan lolos CBT. Dalam pelaksanaan CBT ini, Kemenag menggandeng UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan pertimbangan karena UIN Jakarta memiliki pengalaman sebagai tempat ujian kompetensi (TUK) pada pelaksanaan Uji Pengetahuan (UP) Pendidikan Profesi Guru.
Zain juga menegaskan bahwa soal-soal yang disajikan dipastikan dapat menggali kemampuan pendaftar sebagaimana halnya soal untuk cakamad yanh dapat menggali kompetensi leadership dan entrepreneurshipnya. Sedangkan aspek inovasi, kreatifitas dan peduli itu dilekatkan pada instrumen penjaringan guru yang profesional.
“Nanti pada tahap wawancara calon Kepala Madrasah, tim akan menggali komitmen, dedikasi, kompetensi leadership dan juga pemahaman moderasi beragama atau wawasan kebangsaan serta cinta tanah air menjadi konsern kita dalam event ini," tegasnya.
Hal demikian juga diamini oleh Anis Masykhur, Kasubdit Bina MA/MAK yang juga Ketua Pokja Moderasi Beragama Ditjen Pendidikan Islam. Ia menyampaikan penggalian dan penelusuran pemahaman moderasi beragama atau wawasan kebangsaan ini menjadi prioritas karena MAN Unggulan.
"Ini dipersiapkan untuk melahirkan calon pemimpin nasional," jelas Anis.
"Saya berpesan kepada para pendaftar untuk mempersiapkan segala sesuatunya jika lulus di tahap CBT ini," sambungnya.
Anis melaporkan jumlah total pendaftar seleksi program ini sebanyak 1.257 dan terseleksi memenuhi syarat secara administratif sebanyak 827, dengan sebaran pendaftar calon kepala madrasah pada 7 (tujuh) MAN IC sebanyak 73 orang, guru 607 pendaftar dan pembina asrama sebanyak 147.
Untuk peserta calon Kepala Madrasah yang lolos tahap CBT akan diundang ke Jakarta dan diwawancarai oleh tim ekspert dan para stakeholder MAN Unggulan tersebut. Sedangkan untuk calon guru akan diwawancarai di MAN yang jadi pilihan pendaftar.
“Kami targetkan, pada akhir Juni 2023 ini semua sudah terselesaikan, sehingga pada tahun ajaran baru, guru baru tersebut diproyeksikan sudah mengajar pada tahun ajaran baru 2023/2024 di madrasah tujuan,” pungkasnya.
Bagikan: