Yogyakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah tengah menyiapkan instrumen baru untuk peningkatan mutu pendidikan madrasah. Direktur GTK Madrasah Suyitno mengatakan, salah satu instrumen dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah adalah kepala madrasah tidak lagi dikenakan beban jam mengajar.
Dikatakan Suyitno, dengan tidak diberlakukannya jam mengajar bagi kepala madrasah, diharapkan kepala madrasah bisa fokus pada pengelolaan manajemen madrasah. "Sistem dan regulasinya akan kita siapkan, sehingga tahun 2018 fokus pada peningkatan mutu pendidikan," ujar Suyitno dalam Kegiatan Finalisasi Pagu Anggaran Program dan Kegiatan Direktorat GTK Madrasah di Yogyakarta, Selasa (12/12).
Suyitno juga menyampaikan bahwa akan dibangun sistem evaluasi diri bagi guru madrasah yang terkomputerisasi. Dengan sistem ini guru bisa mengukur kompetensi diri sebagai bahan evaluasi dan peningkatan keprofesian guru. "Jadi guru bisa menilai diri sendiri, hasilnya bisa langsung keluar dan yang tahu guru yang bersangkutan dan kepala madrasahnya," jelasnya.
"Sistem ini dinilai tepat dan efisien untuk guru madrasah," imbuh Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang. Selain itu, lanjut Suyitno, perlu mendorong satuan kerja pada madrasah untuk setiap jenjang agar memaksimalkan program kerja yang terintegrasi. Salah satunya adalah peningkatan mutu pendidikan madrasah melalui program pengembangan keprofesian berkelanjutan (PPKB).
"Saya berharap melalui PPKB pemerataan kualitas pendidikan madrasah bisa tercapai," ungkap Suyitno. "Kalau kita berbicara mutu, ya tidak bisa hanya MAN IC saja, tapi juga madrasah secara keseluruhan," tambahnya. Ke depan kita akan bangun standar mutu Madrasah dari pinggiran, "quality for all" imbuhnya. (maryani/asro/dod)
Bagikan: