Kuta (Pendis) – Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) menggelar Workshop Evaluasi Bantuan Kelompok Kerja (Block Grant). Kegiatan ini digelar dalam rangka mengevaluasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan (KKGTK).
Demikian disampaikan oleh koordinator komponen 3 sekaligus Kepala Subdirektorat Bina GTK MI/MTs, Ainur Rofiq saat menyampaikan pengarahan. Beliau mengatakan alasan SIM KKGTK menjadi sangat penting digunakan salah satunya untuk mengetahui data valid jumlah pokja diseluruh Indonesia dan dalam hal penyaluran yang dengan menggunakan sistem akan lebih mudah.
“Oleh karena itu saya kira sistem informasi manajemen KKGTK harus terus kita pertahankan dan kita tingkatkan kualitasnya, kalaupun ada kekurangan segera diinformasikan dan kita perbaiki bersama-sama,” kata Rofiq di Kuta, Senin (1/11/2021).
Rofiq menerangkan, ada empat kekuatan besar madrasah. Yang pertama adalah Simpatika, yang kedua jurnal madaris yang sudah terintegrasi dengan simpatika, yang ketiga GTK Madrasah Berbagi. “Dan yang keempat yaitu Sistem Informasi Manajemen PKB mulai dari KKGTK, Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK) dan Sistem Informasi Manajemen Seleksi (SIM Seleksi),” terang Rofiq.
Rofiq berpesan, sesuatu yang bersifat substantif jangan sekali-sekali dikalahkan oleh hal-hal yang bersifat administratif. “Jangan sampai gara-gara regulasinya tidak ada, gara-gara administrasinya kepentok dengan regulasi maka kita tidak bergerak sama sekali,” tegasnya.
Konsultan Komponen 3, Makinuddin Samin dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini mengundang kurang lebih 100 orang. 40 orang lebih dari admin simpatika dan sekitar 50 orang admin KKGTK level provinisi.
Menurut Makin, kegiatan ini digelar untuk menghimpun kritik dan masukan supaya pada Tahun 2022 penyelenggaraan penyaluran dan aktivitas pada kelompok kerja dalam pelatihan PKB bisa lebih lancar.
“Oleh karena itu pada kegiatan kita kali ini kita ingin melakukan evaluasi pada tiga domain yang pertama pertama kinerja admin KKG TK yang kedua juknis dan terkait kinerja aplikasi,” jelas Makin.
Makin berharap kepada para peserta workshop untuk memberikan masukan dan kritik agar kita bisa merevisi juknis, memperbaiki kinerja admin dan juga memperbaiki aplikasi. (Yuyun/Hik)
Bagikan: