Jakarta (Pendis) Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madarasah, melalui Subdit Bina Gura RA dan jajarannya, ditangah pandemic Covid 19 terus berupaya melakukan koordinasi virtual meeting untuk penguatan program GTK RA. Upaya ini terus dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan mutivasi belajar anak RA di rumah. Rabu, 22/20
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Suyitno, mengatakan di tengah-tengah merebaknya covid 19 saat ini, ada hikmah dibalik semua ini, adalah peran orang tua sangat tepat untuk banyak hal, peluang kepada anak dengan belajar dirumah, ini saatnya para orang tua mengontrol ketika suasana seperti ini apakah parenting yang di lakukan berfungsi atau tidak. Anak didik kita dapat belajar dari rumah, kegiatan belajar dilakukan se-fleksibel mungkin buatlah belajar dalam kondisi sambil bermain.
Lanjut Suyitno, Peran parenting yang sudah formal menjadi informal, di rumah akan terasa setelah berakhir pandemik covid 19 betapa pentingnya parenting orang tua. Iniliah waktu yang tepat memberi keluasan kepada orang tua untuk membentuk karakter dan parenting.
Suyitno, mengajak untuk para guru di RA, mari mengambil sisi positif adanya pademi covid 19 ini, BOP tahun ini kita naik 100% harus kita syukuri karena belum pernah hal ini terjadi. Adanya pandemi sedikit digeser anggaran atau pengalihan dilakukan sangat besar untuk pandemic covid 19, artinya tidak bisa dihindari untuk pemnafaatan BOP dimaksimalkan untuk menghadapi pademi covid 19 ini, mari kita mendekatkan diri pada Allah SWT semoga pandemic Covid 19 ini segera berakhir.
Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan RA, Siti Sakdiyah mengatakan virtual meeting dapat mengetahui peta pelaksanaan pembelajaran di RA. Dengan adanya BOP tahun 2020 sangat membantu menutupi honor guru non pns dan membantu penambah makanan sehat bagi siswa. Dengan kunjungan ke rumah, dialog bahkan belajar sebentar dengam siswa, dan juga digunakan untuk pencegahan covid 19 dibelikan handsanitizer, masker, serta penyemprotan disinfektan tidak hanya di sekolah tetapi juga menjangkau lingkungan sekitar sekolah.
Kasubdit menambahkan untuk pembelajaran di RA penekanannya tetap pada pembiasaan dan penguatan karakter spiritual dan etika bersama keluarga, tidak memindahkan fungsi guru ke rumah, hanya mendekatkan pola belajar dengan keluarga dan sesekali diberikan lembar kerja yang boleh di kerjakan. Jika orang tua siswa tidak memiliki sarana android maka guru visit ke rumah siswa sambil membawa makanan sehat yang mamang disediakan dari alokasi BOP RA.
Kasubdit berharap adanya refocusing anggaran oleh pemerintah dana BOP RA tidak kena pengalihan atau pemangkasan secara nasional.
Peserta virtual meting Penguatan Program GTK RA adalah perwakilan gura RA dari Provinsi Papua Barat, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Bali, Maluku Utara, Jawa barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT dan Banten.(Herman/Hik)
Bagikan: