Sleman (Pendis) - Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY melalui Bidang Pendidikan Madrasah bekerja sama dengan Pusat Studi Kebudayaan Indonesia, Pengembangan Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat dan Keagamaan (KIP3MK) UIN Sunan Kalijaga menggelar Jogja Leadership Camp: Ramadhan Learning Character. Kegiatan dengan tema Dari Jogja untuk Indonesia ini digagas sebagai Pesantren Karakter Saat Pandemi.
“Jogja Leadership Camp merupakan wujud nyata kerjasama penguatan pendidikan karakter yang sempat pudar pada masa pembelajaran jarak jauh (PJJ),” tandas Kakanwil Kemenag DIY, Masmin Afif, saat membuka kegiatan, Senin (11/04/2022) di Hotel Dafam Seturan, Sleman. Menurut Kakanwil, selama PJJ pemanfaatan teknologi digital tidak seimbang dengan pendidikan karakter bagi siswa-siswi madrasah. “Maka kegiatan ini sangat penting untuk mengembalikan pendidikan karakter siswa-siswi madrasah kita,” imbuhnya.
Bahkan Kakanwil menjelaskan, Wakil Gubernur DIY selalu memberikan apresiasi khusus kepada madrasah DIY. “Bapak Wagub DIY selalu menyampaikan apresiasi untuk anak-anak madrasah DIY yang berprestasi di ajang nasional dan internasional,” lanjut Masmin.
Dihadapan 60 peserta yang merupakan perwakilan siswa MAN di DIY, Kakanwil memberikan semangat untuk terus berprestasi di masa yang akan datang. “Bapak dulu merupakan siswa madrasah swasta di pelosok, maka doa kami untuk kalian semua kelak pada 20 tahun yang akan datang menjadi pemimpin bangsa,” harapnya.
Ditambahkan Kabid Pendidikan Madrasah Abd. Suud, kegiatan Jogja Leadership Camp akan dihelat hingga Kamis (14/4/2022). Pihaknya merinci untuk jenjang MAN dilaksanakan 11-12 April 2022 dan jenjang MTsN pada 12-14 April. Untuk konsep kegiatan, imbuh Suud, dilakukan dengan model pesantren kilat dan booth camp model Supercamp California. “Narasumber dari akademisi dan praktisi yang ahli di bidangnnya dalam pembentukan karakter positif,” kata Suud. Materi pelatihan, urainya, dikemas menyenangkan dan edukatif. “Selama kegiatan didampingi kakak bernama Guardian Angel yang bertugas mendampingi peserta secara grup dan personal sehingga terikat jalinan emosional yang positif solutif. Guardian Angel adalah usia sebaya dan lulusan terbaik dari madrasah di DIY,” pungkas Suud.
Hadir dalam kesempatan ini jajaran Plt. Kasi pada Bidang Pendidikan Madrasah, Ketua Pokjawas, pengurus K2 MA dan MTs DIY. Juga Ketua Pusat Studi Kebudayaan Indonesia, Pengembangan Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat dan Keagamaan (KIP3MK) UIN Sunan Kalijaga Dr. Khamim Zarkasih, Ketua Panitia Pelaksana Coach Rochim MA dan tim.
Tags:
MadrasahBagikan: