Bogor (Pendis) -- Dalam rangka membangun sinergitas, chemistry, dan kolaborasi antar pegawai, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah menyelenggarakan kegiatan Character Building Performance Recharging dan Peningkatan Motivasi Pegawai melalui kegiatan yang bersentuhan dengan alam terbuka, outbound, dengan mengusung tema “Team Work Like a Magic Team”. Outbound merupakan salah satu kegiatan yang seringkali dilakukan dan memiliki tujuan tertentu, yang diyakini memberikan manfaat bagi pengembangan diri, membentuk pola pikir yang kreatif, inovatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional, juga spiritual.
Bagi setiap instansi, baik pemerintahan maupun swasta yang melakukan kegiatan outbound pastinya memiliki tujuan masing-masing. Pada umumnya tujuan outbound sebagai terapi bagi peserta yang tidak punya kemampuan banyak bicara, minder, dan kurang percaya diri. Outbound sendiri selalu mengedepankan permainan-permainan yang mampu menumbuhkan motivasi pada diri pesertanya, dan dilakukan melibatkan kerja sama antar tim ataupun masing-masing individu.
Dirketur KSKK Madrasah, Moh. Isom menyebutkan bahwa, kegiatan semacam ini perlu dilakukan sebagai bentuk dari pembelajaran segala ilmu terapan yang disimulasikan dan dilakukan di alam terbuka dengan permainan efektif, yang menggabungkan antara intelegensia, fisik, dan mental.
“Kita ini sudah disibukkan dengan rutinitas pekerjaan kantor sehari-hati yang monoton. Perlu dilakukan kegiatan outbound, yang tujuannya untuk pengembangan diri (personal development) dan tim (team development) berbasis pengalaman melalui kegiatan di alam terbuka menggunakan permainan-permainan edukatif dan efektif”, terangnya pada Kamis (18/11).
Kegiatan outbound yang dilaksanakan di Albero Hotel Bogor, 18 s.d. 20 November 2021 diikuti seluruh pegawai Direktorat KSKK Madrasah baik PNS maupun PPNPN. Pada kesempatan yang sama pula, Isom menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian seluruh pegawai di lingkungan Direktorat KSKK Madrasah. Pertama, adanya sinergi antar pegawai. Sinergi atau kerja sama sangat penting dalam rangka menciptakan kerja tim (team work) yang kompak dan solid untuk mencapai tujuan bersama. Kedua, adanya kolaborasi antar Subdirektorat. Di samping memahami tugas dan fungsi masing-masing, juga harus paham tugas dan fungsi Subdirektorat lain, sehingga bisa saling mendukung. Ketiga, selalu berinovasi dan meningkatn kreativitas. Inovasi dalam artian reka baru, sehingga memudahkan dalam bekerja. Bagi orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi tentu selalu berfikir visioner untuk menciptakan sesuatu yang baru, memiliki ide-ide dan gagasan positif yang konstruktif.
“Harapan saya, melalui kegiatan outbound ini, ingin membentuk tim kerja yang bagus dan hebat. Oleh karenanya, harus bisa bersinergi. Energi masing-masing individu pegawai harus bisa dipertemukan dan disenyawakan. Tentu semua yang menjadi pimpinan harus mampu mengedukasi, lebih peduli, dan mengontrol anak buahnya. Jangan dibiarkan tidak jelas kerjanya dan tidak jelas targetnya”, tegas Isom.
Kemudian, harus ada kolaborasi antar Subdit dan kolaborasi antar Kasi di masing-masing Subdit. Kolaborasi harus diwujudkan dari potensi-potensi yang ada. Seperti program dari World Bank, yang empat komponen itu, harus ada kolaborasi. Misal di Subdit Kesiswaan, memiliki basis siswa vokasi, musti bisa berkolaborasi dengan EMIS. Begitu seterusnya. TU juga begitu, harus support. Di samping tentu juga harus memahami tusi masing-masing. Tidak harus bekerja sesuai sektornya, semua harus bisa paham, sehingga bisa saling mendukung, lanjutnya.
Berikutnya, inovasi dan kreativitas harus terus dilakukan. Jangan membiasakan yang sudah biasa. Kreativitas tentu orang yang selalu berfikir visioner untuk menciptakan sesuatu yang baru. Jangan seperti robot, yang kerjanya monoton. Harus ada geliat, ada ide dan gagasan yang dinamis. Bisa dilihat sehari-hari, siapa yang hanya bekerja demi menuntaskan DIPA atau RKAKL. Tapi mesti bagaimana bekerja dan berfikir terkait output dan impact yang akan dihasilkan untuk kepentingan peningkatan program dan mutu madrasah, pungkas Isom.
Bagikan: