Jakarta (Kemenag) — Kementerian Agama tengah mempersiapkan peluncuran Kemenag Award bagi Pemerintah Daerah yang menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pesantren. Dalam rapat persiapan yang digelar di Hotel Luminor Pecenongan, Jakarta, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap seluruh pihak yang peduli dan berkontribusi dalam penguatan pesantren di Indonesia.
“Penghargaan ini tidak hanya ditujukan kepada kepala daerah. Siapa pun yang berkontribusi terhadap eksistensi dan kemajuan pesantren, baik secara materi maupun imateri, layak mendapatkan apresiasi,” ujar Suyitno.
Ia mencontohkan, kontribusi akademisi yang konsisten meneliti dan menulis tentang pesantren juga layak dihargai, sebagaimana pengasuh pesantren di wilayah terpencil yang mampu bertahan di tengah keterbatasan.
Kemenag Award dirancang dengan pendekatan multi-kategori, dengan beberapa klasifikasi penghargaan yang diusulkan, diantaranya, Pesantren Transformatif, Tokoh Inspiratif Pesantren, Kepala Daerah Peduli Pesantren serta Special Award untuk dedikasi luar biasa
“Tujuannya agar lebih banyak pihak merasa dihargai dan didorong untuk terus berperan aktif. Kami ingin menjangkau semua lapisan yang selama ini bekerja senyap, tapi punya dampak besar,” jelas Suyitno.
Dalam forum tersebut, Suyitno juga mendorong adanya kolaborasi lintas kementerian, khususnya dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menurutnya, banyak daerah yang berhasil mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) dan mengalokasikan anggaran khusus untuk pesantren, seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Batul.
“Pendidikan adalah urusan bersama. Karena itu, kami ingin dorong kerja sama dengan Kemendagri, bahkan bila perlu lewat surat keputusan bersama. Ini penting agar regulasi dan afirmasi dari pusat bisa diturunkan di daerah,” tambahnya.
Proses seleksi Kemenag Award akan dirancang secara objektif dan transparan, dengan pelibatan dewan juri independen. Data calon penerima akan dihimpun melalui pendekatan administratif, verifikasi dokumen, serta partisipasi publik.
“Memang tidak mungkin semua pihak puas, tapi yang penting adalah keterbukaan proses. Semua pihak bisa melihat bahwa penghargaan ini diberikan secara adil dan berdasarkan kontribusi nyata,” kata Suyitno.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun ini adalah edisi perdana, pelaksanaan Kemenag Award harus dilandasi oleh niat baik dan keberpihakan pada masyarakat pesantren.
Kemenag Award dijadwalkan akan diumumkan dalam waktu dekat setelah seluruh kategori, kriteria, dan mekanisme disetujui Menteri Agama. Harapannya, penghargaan ini bisa menjadi agenda tahunan dan inspirasi bagi semua pemangku kepentingan pendidikan keagamaan di Indonesia.
Tags:
pesantrenBagikan: