Jakarta (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani mengimbau agar proses kordinasi dilaksanakan dengan disertai nilai-nilai integrasi dengan menyatukan rasa, persepsi dan visi misi, sinkronisasi dengan menyamakan frekuensi serta simplikasi.
"Sehingga dapat memudahkan segala sesuatu yang rumit," ujarnya di Jakarta pada Kamis (07/03/2024).
Imbauan ini disampaikan Ramdhani pada Rapat Koordinasi PMU dan PCU Konsinyering Pelaksanaan Proyek REP MEQR tahun 2024. Menurut Ramdhani, koordinasi pada dasarnya sebuah aktifitas yang membuat intim bagi sebuah organisasi. Beliau mengatakan bahwa koordinasi merupakan kata yang mudah dikatakan tapi sulit dilakukan.
Selain itu, Ramdhani juga mengimbau agar semua pihak dapat memenuhi tugasnya dengan cerdas/SMART yang merupakan akronim dari Spesifik, Measurable, Aplicable, Relevan dan Time.
Spesifik, menurutnya bekerja dengan bisa mengkarantina sebuah masalah, menelaah, mengkritisi serta mendalamai masalah namun tidak menolah ke kiri dan kanan apalagi menyalah-nyalahkan. Measurable, diartikan sebagai pekerjaan yang harus terukur dan memiliki takaran yang jelas, memiliki timline yang jelas dengan alat bukti.
"Lakukanlah apa yang kalian tulis dalam perencanaan dan tulislah apa yang kamu lakukan. Sebuah perjalanan aktifitas yang tidak baik, bila dibingkai dengan administrasi yang baik maka akan menjadi baik," kata Ramdhani.
Selanjutnya, Aplicable yakni membuat sesuatu pekerjaan yang memungkinan dan bisa dilaksanakan. Relevan berarti komponen apa yang menjadi tugas dan fungsinya harus relevan dengan apa yang dilakukan dan sesuai takaran yang jelas. Terakhir harus memperhatikan Time.
"Kita sudah diingatkan oleh satuan kerja bahwa anggaran 70% harus selesai di bulan Juni, maka proses dan segala sesuatunya harus dilakukan dengan lebih kolaboratif," tegas Ramdhani.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Sarana dan Prasarana KSKK Madrasah, Arif Rahman dalam perkenalannya sebagai Kasubdit baru memohon arahan dan bimbingan serta kerjasama dan dukungan dari semua pihak adar dapat bergerak dengan cepat dan cepat bergerak.
"Mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan kelancaran kesuksesan kemudahan dalam melaksanakan seluruh tugas-tugas kita dan mudah-mudahan semuanya menjadi amal baik buat kita semua," harapnya.
Ia menegaskan hal-hal yang belum dilaksanakan selama 2024 diperlukan banyak komunikasi dan informasi dari seluruh pihak, seperti para Kabid Penmad maupun pendidikan Islam serta PMU, PCU dan para konsultan. "Mohon dukungan dan kerjasamanya sehingga kita bisa bersama-sama untuk bergerak cepat dan cepat bergerak," pintanya.
Ketua PMU REP-MEQR, Abdul Rouf menyampaikan target yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2024, diantaranya:
Pemberian bantuan berupa Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) pada 55 Madrasah, Bantuan Rehab Berat pada 1.723 Madrasah, Bantuan Madrasah Digital Learning pada 105 Madrasah dan Bantuan Kelompok Kerja Madrasah pada 1.163 Madrasah.
Selain itu, Rouf membeberkan bahwa tahun ini juga akan melaksanan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) 2024 di 13.000 Madrasah, memberikan pelatihan kepada 20.705 Guru dan Tendik Madrasah, melaksanakan Asesmen Kompetensi kepada 483.256 Guru dan Tendik Madrasah di 34 Provinsi, memberikan Bimbingan Teknis EDM dan eRKAM di 2.000 Madrasah, serta 48 Sumber Daya Manusia akan dilakukan Peningkatan kapasitas SDM Pendidikan Islam di Australia.
Bagikan: