Yogyakarta (Pendis) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang menjadi finalis dalam dua kategori pada Madrasah Robotic Competition (MRC) 2022. Perwakilan pertama kategori battle robot yaitu tim Excalibur dan satu perwakilan lagi kategori bidang inovasi yaitu tim Folium Bot. Kedua tim tersebut lolos ke babak 30 besar pada ajang kompetensi bergengsi ini.
Nailul Azmi dan Akbar Fayyaz Utomo yang mewakili kategori Battle Robot mengungkapkan bahwa mereka menghadapi tantangan dalam menyelesaikan semua misi yang ditetapkan oleh panitia MRC 2022.
“Tantangan dari panitia harus kita selesaikan, mulai dari menyusun balok mengambil bola dan melemparkan bola tersebut pada titik yang dituju, dalam proses latihan tim Excalibur tentunya melewati fase trying and error guna menemukan program yang efisien untuk menyelesaikan misi dari kompetisi battle MRC”, ungkap Azmi dan Fayyaz (22/11/2022).
Selanjutnya, Kaevlin Fadla Taqia dan Givan Chiraghia Rahman adalah Tim Folium Bot MAN 2 Kota Malang yang berkompetisi di bidang inovasi. Robot ini dirancang untuk menangani masalah lingkungan yaitu sampah organik terutama daun kering yang dapat menyumbat drainase.
“Penyumbatan drainase sangat berbahaya jika tidak ditanggulangi, apalagi disaat musim penghujan, ancaman banjir dan genangan air dapat menjadi sarang jentik nyamuk. Kami mencoba merubah problem sampah organik menjadi sebuah manfaat yaitu kompos yang tentunya akan bermanfaat bagi lingkungan Madrasah," paparnya.
“Dalam proses pemrograman Folium Bot, tim inovasi MAN 2 Kota Malang menggunakan deep learning, agar Folium Bot dapat membedakan sampah daun dengan sampah lainnya. Tantangan tim inovasi MAN 2 Kota Malang dalam membuat robot ini adalah mancari komponen dan program yang efisien supaya Folium Bot dapat berjalan dengan lancar,” jelasnya lebih lanjut.
Menurut Fadla, Azmi, Givan, dan Fayyaz, alasan memilih robotik sebagai minat dan bakat di madrasah adalah agar anak muda Indonesia khususnya siswa siswi madrasah dapat memanfaatkan teknologi yang berkembang dengan baik dan dapat berguna bagi masyarakat.
Proses yang dilalui tim Excalibur dan Folium Bot dalam kompetisi MRC 2022 cukup panjang dengan diawali membuat proposal, seleksi internal, pembelanjaan komponen yang sebagian besar sulit ditemukan di wilayah Kota Malang hingga membangun robot serta memrogramannya.
Kedua tim dari MAN 2 kota Malang pastinya pernah ada di fase trying and error dalam pembuatan robot mereka dan peran dari pendamping dan pelatih adalah memberikan motivasi untuk menguatkan mental mereka, tidak lupa peran dari alumni yang dulu bergabung di ekstrakurikuler robotik juga sangat besar dengan memotivasi adik kelasnya untuk terus berjuang.
Muchammad Abuzar Al Qhifari, selaku pendamping menekankan kepada anak anak bahwa dalam mengikuti kompetisi harus memiliki mental tanding yang kuat serta bersungguh-sungguh.
“Saya selalu menekankan ungkapan Arab "Man Jadda Wa Jadda" memiliki arti, barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil. MRC ini tentunya membawa efek yang sangat positif bagi siswa, terkait pendidikan semangat kompetisi, tidak mudah menyerah dan selalu memberikan yang terbaik bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga lingkungan sekitar,” katanya.
Bagikan: