Filipina (Pendis) --- Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI yang dipimpin oleh Kasubdit Kesiswaan Direktorat KSKK Madrasah, Imam Bukhari mengadakan kunjungan ke Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM), Filipina. Kunjungan yang berlangsung pada 1 sampai 4 Juni ini adalah sebagai bentuk kunjungan balasan dari Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah dan Teknik BARMM.
Dalam kunjungan pada September 2022 lalu itu, Dirjen Madaris berkunjung ke Madrasah Istiqlal, Pesantren Al Hamid Jakarta Timur, MAN 4 jakarta dan berakhir di MAN IC Serpong. Setelah berkunjung dan melihat beberapa lembaga pendidikan Islam di Indonesia, Dirjen Madaris, Tahir G. Nalg tertarik untuk mengadopsi sistem madrasah di Indonesia untuk diimplementasikan di Bangsomoro.
Tim yang terdiri dari Dit. KSKK, Biro HKLN, MAN IC Serpong dan UINSA Surabaya mengadakan kegiatan sosialisasi terhadap calon siswa yang akan diterima di MAN IC Serpong dan MAN PK Salatiga. Tim dari Kemenag dan calon siswa dari Cotabato bertemu di Davao City untuk sosialisasi dan briefing keberangkatan 7 siswa ke Indonesia. Kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh utusan dari KJRI Davao City, Tim Kemenag, siswa dan orang tuanya serta kepala madrasah berlangsung pada tanggal 3 Juni.
Dalam sambutannya, Imam Bukhari menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Islam di Indonesia. “Posisi madrasah sudah masuk dalam Sitem Pendidikan Nasional dan mempunyai kedudukan sama dengan sekolah umum. Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Ada sekolah umum (sekolah dan madrasah), pesantren muadalah, diniyah formal dan pendidikan kesetaraan pondok pesantren” jelasnya pada Sabtu (3/6/2023).
Imam melanjutkan bahwa posisi madrasah masuk dalam definisi pendidikan umum yang berciri khas agama Islam. Artinya, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah umum juga diajarkan di madrasah. Plus pelajaran keagamaan sebagai ciri khasnya.
Di samping itu Tim UINSA yang diwakili oleh Ahmad Maulana memaparkan tentang prosedur kedatangan mereka ke Indonesia dan beberapa persyaratan yang harus dilengkapi sebelum keberangkatan para siswa itu.
Acara yang berlangsung resmi ini kemudian diakhiri dengan pertemuan informal dengan makan malam bersama dengan tim Ditjen Madaris. Undangan ini sebagai bentuk keakraban kepada tim Ditjen Pendis yang tidak bisa hadir ke Cotabato. Pun dalam kesempatan tersebut saling berbagi informasi tentang madrasah di BARMM dan informasi terkait madrasah dan sistem pendidikan di Indonesia.
Sebelumnya, rombongan Kemenag bersilaturrahmi dengan KJRI Davao City untuk menyampaikan maksud kedatangan ke kota Davao. Rombongan diterima oleh Ibu Umi Yanti Silalahi, Consul of Social, Cultural and Informational Affairs, Konsulat Jenderal RI Davao City. Yanti menyambut baik kerjasama ini dan siap bekerjasama dengan Kemenag RI dan berharap untuk dapat berkoordinasi dengan baik terkait kegiatan di Mindanao. (Has)
Bagikan: