Sebanyak 550 siswa dari 34 provinsi di Indonesia akan beradu pintar di ajang paling bergengsi yang dilaksanakan Kementerian Agama. Di KSM, madrasah-madrasan baik negeri maupun swasta, dalam berbagai tingkatan, saling unjuk kemampuan dalam bidang sians dan teknologi.
Direktur Jendereal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, menjelaskan bahwa kompetisi sains madrasah di gelar sebagai wadah siswa-siswi madrasah untuk beraktualisasi dan motivasi anak-anak penerus bangsa agar terus berprestasi di kancah nasional maupun internasional.
"Dari kompetisi sains madrasah ini kita harapkan akan lahir saintis-saintis muda,"ujar Kamaruddin saat konferensi pers di kantor Kementerian Agama Jakarta Pusat (13/09).
Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah, Ahmad Umar menambahkan, ajang ini diarahkan untuk mengembangkan potensi madrasah dalam bidang saintek.
"Kompetisi yang fair dan obyektif dapat menyemai bibit unggul dan menumbuhkan suasana persaingan yang dinamis,"kata Umar.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini harus direspon oleh madrasah agar terintegrasi sains dan islam secara harmonis. "Acara semacam ini pada akhirnya akan menghasilkan output siswa pintar berahlakul karimah yang berguna untuk bangsa ke depan,"imbuhnya. (Atiq/Hik)
Bagikan: