Jakarta (Pendis) - Aurora Putri Rifaldi dan Mutia Syalsabila, Siswi Madrasah Tsanawiyah (MTS) Insan Mulia Bali pamerkan pusat peribadatan Puja Mandala dalam ajang Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES) Tingkat Nasional tahun 2022.
Puja Mandala merupakan pusat peribadatan yang berdiri sejak tahun 1997 terletak di Desa Kampial, Nusa Dua, Bali. Terdapat 5 rumah ibadah yang berdampingan dan hanya dibatasi oleh tembok saja yaitu Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Wihara Budhida Guna, Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, Pura Jagatnatha.
Mutia dan Aurora menjelaskan bahwa dengan adanya 5 rumah ibadah yang berdampingan ini merupakan upaya harmonisasi kehidupan beragama.
“Harmonisasinya terjaga, jika ada hari raya yang berbarengan maka akan dibahas terlebih dahulu dalam sebuah forum yang disebut Paguyuban Antar Umat Beragama,” ujar Mutia.
Dua siswi MTS asal Bali ini juga memberitahu bahwa ada salam pemersatu yang digunakan jika bertemu dengan umat yang berbeda agama di Puja Mandala.
“Ada salam pemersatunya yaitu “Salam Harmonis Damai Bersama”, jadi kalo ketemu tidak pakai salam masing-masing agama melainkan pakai salam pemersatu ini,” tambah Mutia.
Mutia dan Aurora merupakan siswi MTS Insan Mulia Bali yang berhasil lolos final 6 besar MYRES 2022. Kedua siswi ini sangat antusias dan tidak menyangka bisa sampai pada tahap 6 besar.
Kedua gadis Bali ini mengangkat penelitian dengan judul, “Pendirian Puja Mandala Sebagai Upaya Harmonisasi Kehidupan Beragama di Desa Kampial, Bali”.
Isu ini diangkat karena keunikan Puja Mandala yang memiliki 5 rumah ibadah sekaligus dalam satu tempat. Mutia dan Aurora berharap konsep harmonisasi ini bisa diadaptasi di kota-kota lain di luar Bali.
“Harapan kami, semoga konsep harmonisasi melalui Puja Mandala ini bisa diterapkan di kota-kota lain, sehingga seluruh umat beragama bisa hidup berdampingan dan harmonis,” tutup Mutia dan Aurora.
Bagikan: