Kendari (Pendis) - Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional merupakan ajang prestisius yang mempertandingkan kecerdasan dan pengetahuan siswa madrasah di seluruh Indonesia.
Azizah Putri Mardhiyah, siswi MAN 4 Jakarta telah menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan dalam perjalanan menuju KSM.
"Ada momen dimana saya ingin menyerah tetapi saya selalu ingat bahwa kegagalan adalah hal yang wajar dalam proses meraih kemenangan, kita harus tegar dan bangkit kembali. Dalam perjalanan ini saya berusaha untuk enjoy dan melakukan yang terbaik serta semaksimal mungkin," kata Azizah tentang perjuangannya.
Melalui KSM, siswi yang duduk di kelas XII ini berharap dengan mengikuti kompetisi ini dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.
"Tujuan saya mengikuti kompetisi ini adalah apabila saya menang saya harap ini bisa menjadi jalan untuk mempermudah saya masuk ke perguruan tinggi yang saya cita-citakan," ungkapnya.
Persiapan Azizah untuk KSM 2023 membutuhkan dedikasi dan kerja keras. Pengalaman sebelumnya dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN) memberinya bekal berharga, dan ia menggunakan waktu luangnya untuk mendalami berita ekonomi guna meningkatkan pemahaman tentang situasi ekonomi saat ini.
Pengalaman berharga Azizah dalam KSM 2023 termasuk saat babak penyisihan atau kualifikasi. Meskipun gugup, kebahagiaan dan syukur menyelimuti hatinya ketika ia berhasil lolos ke tahap nasional.
Azizah juga menyoroti tema KSM tahun ini, yang mencakup nilai-nilai Islam dalam ilmu sains. Dia menjelaskan pentingnya integrasi nilai-nilai tersebut dalam persiapan kompetisi dan konsultasi dengan guru-guru di madrasahnya untuk pemahaman yang lebih mendalam.
Mengatasi permasalahan sains yang memiliki dimensi agama, siswi yang tinggal di Bintaro ini menciptakan pendekatan cerdas dengan mencari kesamaan antara ilmu sains dan nilai-nilai Islam.
"Sebagai contoh, misalnya bagaimana ilmu ekonomi Islam mempertimbangkan maslahat dan fungsi sosial dalam pengambilan keputusan, yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosial," terangnya.
"Terkadang dalam ilmu sains memiliki perbedaan dengan nilai islam. Cara saya untuk mengatasi ini adalah dengan mengambil nilai-nilai penting dalam ilmu sains yang tidak bertentangan dengan nilai islam dan memanfaatkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,"
"Contoh konkretnya ialah ilmu ekonomi konvensional tidak mempertimbangkan maslahat dan fungsi sosial, sedangkan dalam ilmu ekonomi islam ditegaskan untuk mempertimbangkan bagaimana dalam pengambilan keputusan harus memikirkan dampaknya bagi kesejahteraan," lanjut Azizah.
Dalam hal ini, pengintegrasian nilai islam ke dalam ilmu sains dapat menjadi solusi yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan sosial.
Dalam pandangan Azizah, KSM 2023 memberikan kontribusi positif terhadap motivasi siswa-siswi madrasah.
"Saya rasa KSM 2023 ini dapat membuat siswa-siswi madrasah menjadi termotivasi dan dapat berkompetitif untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki," katanya.
Setelah KSM 2023, siswi yang menghadapi Lomba Ekonomi Terintegrasi ini berencana untuk terus berkontribusi dalam kegiatan kompetisi dan program lainnya yang dapat membuatnya semakin baik dan bermanfaat bagi lingkungannya.
"Pentingnya integrasi antara ilmu sains dan nilai-nilai Islam dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global di masa depan harus terus disuarakan,"
"Kepada rekan-rekan siswa yang tertarik untuk mengembangkan diri melalui kompetisi sains, teruslah menjalain setiap proses dengan bersabar, tidak putus asa, dan selalu melibatkan Allah dalam setiap aktivitas," tutur Azizah.
Bagikan: