Jakarta (Pendis)- Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah melalui Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pendiikan Islam Kementerian Agama bersama lembaga UNICEF bersinergi dalam program dukungan gizi remaja untuk tahun anggaran 2022 sampai dengan tahun 2025.
Direktur KSKK Moh Isom memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program hibah UNICEF dalam rangka perbaikan gizi remaja, khususnya siswa madrasah sekaligus rencana kolaborasi UNICEF - Direktorat KSKK.
"Program hibah tersebut harus benar-benar diatur dengan mekanisme yang baik agar tepat sasaran dan juga dukungan regulasi yang sesuai, " ujarnya pada saat pembahasan program yang dipandu Kasubdit Kelembagaan
Aceng Abdul Aziz dan Analis Kebijakan Ahli Muda pada Subdit Kelembagaan Zulkifli.
Lebih lanjut Moh Isom mengungkapkan, pola dalam pemberian hibah harus dipertimbangkan, yang pertama lokus atau daerah sasaran penerima hibah harus ditentukan secara tepat, lalu mekanisme pemberian dengan pola Cash, Technical Assistance atau metoda Supply. Hal tersebut untuk memastikan program yang direncanakan suatu saat nanti akan berjalan dengan positif, efektif, efisien dan memberikan dampak positif dalam perkembangan gizi siswa Madrasah serta perkembangan mutu Pendidikan.
"Selain itu program perbaikan gizi adalah hal yang sangat krusial untuk dilaksanakan, mengingat sangat erat kaitanya dengan visi pemerintah dalam menurunkan kasus Stunting (Gangguan Pertumbuhan Fisik, red) serta mewujudkan kelestarian dan kebersihan lingkungan di lingkup sekolah Madrasah, "ungkapnya.
Sementara perwakilan dari pihak UNICEF Yayuk Mukatimah dan Airin Roshita mengutarakan beragam pokok kajian tentang rencana kolaborasi dan perbaikan gizi remaja.
Menurutnya, UNICEF telah mengalokasikan sejumlah dana dan siap berkolaborasi dengan Direktorat KSKK dalam hal perbaikan gizi remaja atau siswa Madrasah.
Bentuk kolaborasi nya pun akan dilaksanakan di tiap-tiap jenjang mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga Aliyah. Hanya saja di tiap jenjang tersebut berbeda perlakuan tekhnis pelaksanaan nya. Pada jenjang Ibtidaiyah akan dilakukan piloting finalisasi pengetahuan dasar keseimbangan gizi dengan target sasaran guru, orang tua dan juga siswa. Sementara pada jenjang Tsanawiyah dan Aliyah pokok pelaksanaan kegiatan berupa penyusunan juknis gizi remaja, pengorientasian program gizi remaja atau siswa Madrasah dan pendampingan serta diseminasi program gizi remaja siswa Madrasah.
Diakhir diskusi Aceng Abdul Aziz menanggapi topik program kolaborasi tersebut diantaranya perlu dilakukan penyusunan tim kerja dari Subdit Kelembagaan untuk menjembatani aktifitas kerjasama antara UNICEF dan Direktorat KSKK serta memperhatikan regulasi sebagai payung hukum resminya.
"Harapan positif dari program tersebut yaitu selain mampu menjangkau siswa Madrasah, semoga tak tertutup pula kemungkinan program tersebut mampu merangkul lingkungan santri pada pondok pesantren dan masyarakat demi mencapai tujuan bersama yaitu kemaslahatan dan peningkatan mutu pendidikan berbasis Agama," tandas Aceng.(Zul)
Tags:
#MadrasahBagikan: