Tanah Laut (Pendis) - Sebanyak kurang lebih enam ribu santri putra-putri mengikuti kegiatan nasional yang mampu memperteguh jiwa pramuka sekaligus menguatkan nilai-nilai ke-Islam-an dalam diri tunas bangsa. Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) ke-IV Tahun 2015 di Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan ini bertujuan untuk menampilkan wujud Islam Nusantara yang sebenarnya, dengan perpaduan nilai-nilai kebaikan dari keluhuran ajaran Islam yang luhur kohesif dengan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.
"Mengayuh biduk jauh hingga ke Banjarmasin, sambil menikmati momen dibelai hari, selamat datang wahai Menteri Lukman Hakim Saifuddin, kami bangga dengan semangat perkemahan santri," sebuah pantun dilantukan oleh Direktur Pendidikan Diniyah & Pondok Pesantren Mochsen dalam sambutannya di Bumi Perkemahan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan (02/06/15).
Sebagaimana dilaporkan sebanyak kurang lebih 5895 santri penegak dari 33 propinsi mengikuti kegiatan yang dihadiri oleh Menteri Agama RI, kontingen terbanyak berasal dari tuan rumah Kalimantan Selatan berjumlah 500 orang peserta. Pembukaan acara diawali dengan pemancangan kapak bhinneka tunggal ika yang melambangkan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia.
Selama kegiatan perkemahan memperoleh perlindungan dari asuransi jiwa bagi seluruh peserta dan pendukung acara. Adapun tujuan umum dari kegiatan ini adalah memperteguh jiwa pramuka sehingga memiliki jiwa akhlakul karimah, berwawasan nusantara, mampu menjaga lingkungan dan ikut serta dalam bela Negara. Sementara tujuan khusus antara lain : (1) Mewujudkan Tri Satya dan Dasa Darma anggota Gerakan Pramuka dalam menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, (2) Meningkatkan sikap disiplin dan tanggung jawab anggota Gerakan Pramuka, (3) Berkembangnya jiwa korsa anggota Gerakan Pramuka sebagai upaya untuk menggalang persatuan dan kesatuan generasi muda, (4) Meningkatkan rasa penggabdian dan kepedulian anggota Gerakan Pramuka terhadap masyarakat, bangsa dan negara, (5) Sebagai wadah pertemuaan dan silaturahim Santri Pramuka Penegak untuk menggalang persaudaraan, menambah pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan meningkatkan rasa pengabdian yang tinggi terhadap masyarakat.
Dalam dunia pesantren, gerakan pramuka dianggap mampu meningkatkan kecakapan hidup dan akhlak mulia yang dilakukan melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai ke-pramuka-an, seperti tercantum dalam Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka. Pramuka sangat familiar di pesantren karena sejarah pembentukan pramuka sendiri berasal dari umat Islam pada saat perjuangan kemerdekaan. "Karena itu suburnya gerakan pramuka di pesantren bukan a-historis, melainkan memiliki dasar dan pondasi yang kuat," ujar pria yang menaungi lembaga pesantren seluruh Indonesia ini.
"Kami bangga dan berharap Perkemahan Pramuka Santri Nusantara ini dapat menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan perkemahan lainnya. Hanya di perkemahan ini ada tadarus, qiyamul lail, kultum dan pembinaan mental spiritual," papar Mochsen.
Meski demikian, kegiatan ini tidak mengurangi nilai-nilai ke-pramuka-an dan ke-saka-an secara utuh diselenggarakan dengan sebelah satuan karya yang diakui oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Justru melalui perkemahan ini ada sentuhan nilai Islam dengan Pramuka, yakni dengan harapan membentuk santri Indonesia yang teguh dalam agama namun tetap berjiwa dan berwawasan nusantara. "Jika saat ini tengah marak pencanangan Islam Nusantara, maka dengan PPSN inilah terlihat wujudnya. Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan," tegas Mochsen.
Dengan keunikan khas yang dimiliki oleh Perkemahan Pramuka Santri Nusantara ini, kami juga akan memilih masing-masing sepuluh orang santri pramuka dari setiap kontingen untuk mengikuti kegiatan Scout-Education-Recreation-Tour di luar negeri nantinya. "Akan ada tampilan dan promosi budaya nusantara yang kohesif dengan nilai pramuka di hadapan wajah negara-negara tetangga," imbuhnya. Dengan bersatunya nilai-nilai kebaikan dalam kegiatan ini maka para santri akan mampu terus menerus menjaga kokohnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman budaya Indonesia dalam ajaran Islam yang indah. Moga dengan kegiatan ini akan ada amal-amal baik yang kita tanamkan untuk kehidupan di akhirat kelak.
(sya/ra).
Bagikan: