Lamongan (Pendis) - Perhelatan Musabaqoh Qira'atil Kutub Nasional (MQKN) 2023 memasuki hari kedua babak penyisihan. Ajang lomba santri pada gelaran MQKN 2023 ini akan berlangsung mulai tgl 12-16 Juli 2023. Para santri dari seluruh wilayah Indonesia saat ini masih terus bersaing.
Sekretaris dewan hakim MQKN 2023, Ahmad Rusdi menyampaikan secara umum kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses. Terdapat beberapa hal yang menarik ketika diperhatikan. Pada cabang bahtsul kutub misalnya, santri dan mahasantri bisa menjelaskan kitab Fathul Mu'in dengan bahasa arab yang fasih dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dewan hakim juga dengan bahasa yang fasih.
"Itu yang membuat kami selaku dewan hakim juga panitia trenyuh, ternyata santri-santri kita luar biasa," ungkap Rusdi di Lamongan pada Kamis (13/07/2023).
MQKN 2023 yang digelar di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur ini juga memperlombakan cabang lomba debat bahasa Arab juga bahasa Inggris. Menurut Rusdi, keseluruhan dari kedua cabang tersebut terlihat luar biasa. Santri dan mahasantri terlihat sangat menguasai temanya.
"Sementara pada cabang-cabang lomba pembacaan kitab, santri rata-rata hampir sama untuk kemampuan membaca kitabnya," ujarnya.
Ada hal lain lagi yang menarik, katanya, bicara tentang MQK ditingkat Ulya. Kajian kitab yang disandingkan merupakan kajian kitab yang luar biasa. Penguasaan santri benar-benar membuat bangga.
"Terlebih dewan hakim yang bertugas sangat luar biasa sesuai dengan keahliannya masing-masing," tukasnya.
Untuk tingkat Ula, lanjutnya, melihat pertanyaan-pertanyaan dari dewan hakim, santri luar biasa dalam menjawab meskipun ada beberapa santri yang belum bisa menjawab tetapi secara umum sangat baik.
"Kemampuan santri dalam penguasaan, menerjemahkan dari kata ke kata serta dalam menjawab dewan hakim sangat luar biasa," tutur Rusdi dengan bangga.
Namun ada salah satu hal yang perlu menjadi perhatian untuk bisa diantisipasi pada gelaran berikutnya. Menurut Rusdi, terkait udzur (halangan) yang dialami dewan hakim karena sakit atau hal lainnya perlu diantisipasi sejak awal, sehingga panitia tidak kesulitan mencari penggantinya.
"InsyaAllah kedepannya bisa lebih baik MQK kita," pungkasnya.
Sebagai informasi, MQKN 2023 diikuti 34 Kafilah Provinsi dan 1 Kafilah Tuan Rumah dengan jumlah total 2195 santri Pesantren dan mahasantri Ma’had Aly beserta para pembina/pendamping yang menyertainya. Dalam MQKN tahun ini, juga digelar Halaqah Ulama Nasional yang akan diikuti 300 Kiai/Nyai dari berbagai pesantren di Indonesia.
Bagikan: