Kemenag dan Kemenkes Bersinergi Wujudkan Program "Pesantren Sehat"
Jakarta (Pendis— Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjalin kolaborasi dalam program “Pesantren Sehat”, sebagai upaya strategis meningkatkan derajat kesehatan para santri dan menciptakan lingkungan pesantren yang bersih, sehat, dan mendukung proses pendidikan secara holistik.
Program ini dimulai dengan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) hingga edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam pembelajaran Pesantren dan madrasah. Kolaborasi lintas kementerian ini bertujuan mencetak generasi santri yang tidak hanya unggul dalam keilmuan agama, tetapi juga tangguh secara fisik dan mental.
Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pentingnya peran pesantren dalam mencetak generasi sehat dan berdaya saing:
“Pesantren memiliki peran penting dalam mencetak generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga sehat secara fisik. Melalui sinergi bersama Kementerian Agama, kami berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan yang lebih dekat, edukatif, dan berkelanjutan di lingkungan pesantren. Program ‘Pesantren Sehat’ adalah langkah konkret untuk memastikan para santri tumbuh di lingkungan yang bersih, sehat, dan mendukung proses belajar mereka secara utuh.”
Senada dengan itu, Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari ikhtiar membangun ekosistem pesantren yang sehat dan kompetitif:
“Pesantren adalah pusat pembinaan karakter. Untuk membentuk generasi unggul, tentu diperlukan lingkungan yang sehat dan mendukung. Kolaborasi lintas kementerian ini adalah langkah strategis yang sangat kami dukung. Umat tidak dapat beribadah dengan baik jika badan dan jiwanya tidak sehat.” ujarnya.
Program ini sejalan dengan perubahan orientasi kebijakan kesehatan nasional: dari pendekatan kuratif (penyembuhan) menjadi preventif (pencegahan).
Program “Pesantren Sehat” menjadi pengejawantahan dari semangat "menjemput bola"—dengan memeriksa kesehatan para santri dan pengasuh dengan bekerjasama dengan unit pelayanan kesehatan terdekat, bukan menunggu sakit baru mendapatkan peawatan. Ini adalah langkah awal yang penting menuju umat yang sehat.
Ke depan, Kemenag dan Kemenkes akan memperluas cakupan program, dari layanan pemeriksaan kesehatan menuju pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Tak hanya terbatas di lingkungan pesantren, inisiatif ini dalam jangka panjang akan diperluas melalui jaringan penyuluh agama, penghulu dan struktur kementerian di tingkat akar rumput di seluruh Indonesia, termasuk memberdayakan majelis taklim seluruh Indonesia.
Tags:
PesantrenBagikan: