Semarang (Pendis) - Keinginan Kementerian Agama (Kemenag) buka akses beasiswa bagi santri untuk kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang disambut baik. Sejumlah perwakilan kedua pihak turut hadir pada pertemuan yang digelar di Kampus Undip Semarang, Jum`at (08/03).
Pertemuan tersebut membincang kuota jurusan yang dibuka Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di semarang.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Ahmad Zayadi mengatakan pihaknya menginginkan dibukanya pilihan jurusan Ilmu Hukum serta Ilmu Gizi. Pasalnya PBSB saat ini belum membuka pilihan untuk jurusan Ilmu Hukum. "Sementara jurusan Ilmu Gizi baru diberikan untuk 1 kursi saja di IPB Bogor," ujarnya.
Ia menambahkan, pilihan PBSB pada kampus yang sudah berdiri sejak 1956 ini dirasa akan banyak peminatnya. "Juga sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengakselerasi proses mobilitas sosial-vertikal kaum santri, kampus sebesar Undip akan diminati," ujar Zayadi.
Sementara dari pihak Undip diwakili Prof. Ambariyanto selaku Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi juga menyampaikan hal senada. Di Undip banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari instansi/lembaga. Undip sendiri juga memberikan beasiswa bagi mahasiswanya. "Saat ini Undip memberikan beasiswa Bibit Unggul Berprestasi yang juga bisa diikuti oleh santri Hafizh al-Qur`an minimal 20 juz," jelas Ambariyanto.
Di penghujung pertemuan, keduanya menandatangani Memorandum of Understanding (Mou) PBSB untuk kuota 3 santri pada Prodi Ilmu Hukum dan 2 santri pada Prodi Ilmu Gizi. Selain itu, MoU ini akan menjadi pedoman bagi kedua pihak dalam pengelolaan PBSB tahun 2019.
"Kita berharap santri PBSB lulusan Ilmu Hukum dan Ilmu Gizi Undip ini nantinya akan memiliki peran di pesantren asalnya, minimal pada 1 lustrum ke mendatang," tutup Zayadi. (Hery Irawan/dod)
Bagikan: