Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit. PD-Pontren) akan menyelenggarakan Ujian Akhir Pendidikan Diniyah Formal Berstandar Nasional (UA-PDF-BN) Tingkat Ulya tahun pelajaran 1438-1439 Hijriyah di bulan Maret mendatang.
Sebagaimana diberitakan oleh kemenag.go.id, persiapan ujian akhir ini dimatangkan pada rapat koordinasi yang dihadiri oleh Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (Aspendif) di Hotel The Media Sheraton Jakarta, Rabu (14/02).
Kepala Subdit Pendidikan Diniyah dan Ma`had Aly Ainurrofiq menjelaskan, pada ujian akhir ini belum semua lembaga PDF yang mengikuti, hanya sejumlah lembaga PDF saja.
"Ujian akhir yang baru pertama kali akan kita selenggarakan ini akan diikuti oleh 13 lembaga PDF, sementara baru sejumlah itu yang sudah mendaftarkan lembaganya, dan masih kita tunggu sampai akhir Februari mendatang," ujar Ainurrofiq.
Melalui UA-PDF-BN, Ainurrofiq berharap adanya standarisasi soal ujian guna mengukur kemampuan santri PDF secara merata.
Senada dengan Ainurrofiq, Ketua Aspendif Musholih Riady, menegaskan agar soal ujian akhir ini benar-benar terukur bagi para santri baik yang di pulau Jawa maupun luar Jawa, meskipun diketahui bahwa seluruh pengelola PDF sudah mengikuti standarisasi kurikulum yang ditentukan Kemenag.
Ketua Tim Penyusun Soal UA-PDF-BN Mukhson Nawawi menyampaikan bahwa jadwal ujian akhir ini akan digelar secara serentak selama tiga hari pada 22 s.d. 24 Jumadil Akhir 1439 Hijriyah atau bertepatan dengan 10 s.d. 12 Maret 2018.
"Sementara untuk ujian akhir susulannya dijadwalkan pada 24 s.d. 26 Maret 2018," imbuh Nawawi.
Di tempat berbeda, Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi menerangkan, bahwa PDF adalah sebuah solusi kelembagaan dalam rangka melembagakan tradisi akademik tafaqquh fiddin berbasis kitab kuning, kutub at-turats al-mu`tabaroh, sekaligus juga sebagai ikhtiar dalam rangka kaderisasi ulama.
"UA-PDF-BN yang merupakan amanat dari Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam menjadi instrumen penting untuk mengukur tingkat keberhasilan pelembagaan tradisi akademik tafaqquh fiddin, juga sebagai bagian dari penjaminan mutu layanan Pendidikan Diniyah Formal," tegas Zayadi.
"Dari hasil UA-PDF-BN diharapkan akan diperoleh data dan informasi sekaligus mapping kapasitas kelembagaan yang dapat digunakan bagi peningkatan mutu lembaga PDF di masa mendatang," tutup Zayadi. (maryani/hery/dod)
Bagikan: