Yogyakarta (Pendis) - Untuk kali pertamanya, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI menyelenggarakan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara. Dan sebagai penanda mulainya gelaran ini, melalui unit teknisnya, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menggelar Malam Kebudayaan Pesantren, Rabu (10/10) malam di panggung Krapyak Yogyakarta atau yang biasa disebut Kandang Menjangan.
Turut andil dalam acara ini, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, yang membacakan puisi dengan tema santri, pesantren dan realitas kekinian. Kemudain dilanjutkan pula pembacaan puisi dari Gus Hilmi Muhammad (shohibul bait Pondok Pesantren Krapyak), Gus Romy-Romahurmuzy (cicit KH. Wahab Hasbullah), Abidah El Khaliqie, Sosiawan Leak, Helvy Tiana Rosa, Inayah Wahid, Habiburrahman El-Shirazy, dan musikalitas Candra Malik.
Muktamar Pemilkiran Santri Nusantara yang diharuskan oleh Menteri Agama untuk setiap tahun diselengarakan, juga dimeriahkan oleh Penyanyi musik religi Veve Zulfikar, Komika Dzawin, rapper santri Ikhsan & Danang. Paduan suara theme song Hari Santri dan lalaran alfiyah ditampilkan untuk menghibur ribuan santri dan masyarakat.
Muktamar Pemikiran Santri Nusantara
Melalui tema "Islam, Kearifan Lokal dan Tantangan Kontemporer", muktamar yang diikuti santri dan alumni santri ini dilaksanakan pada 10-12 Oktober 2018 di Pondok Pesantren (PP) Al Munawwir dan PP. Ali Ma`shum, Krapyak-Yogyakarta.
Sehari setelah setelah dibuka secara resmi oleh oleh Menteri Agama RI, muktamirin, yang terdiri atas 170 presentator yang terdiri dari perwakilan pengurus pesantren, mahasiswa, akademisi, dan peneliti, mereka menyampaikan gagasannya pada sidang komisi tematik yang ditentukan oleh panitia penyelenggara. "Dalam Call for Paper ada lebih dari 1000 abstrak paper yang masuk ke meja panitia, namun yang terseleksi hanya sekitar 170 paper saja," kata Direktur Pendidokan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ahmad Zayadi dalam konfirmasinya.
Menurut catatatn panitia, bidang kajian yang akan dieksplorasi dalam muktamar ini adalah 1) Pesantren dan Moderasi Beragama; 2) Pesantren dan Perempuan; 3) Pesantren dan Kebudayaan; 4) Revitalisasi Keilmuan Pesantren; serta 5) Bahtsul Masa`il Pesantren dan Inovasi Pemikiran. (@viva_tnu/dod)
Bagikan: