Lampung (Kemenag) – Kementerian Agama (Kemenag) berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyelenggarakan Program Persiapan Beasiswa yang berasal dari Dana Abadi Pesantren.
Program ini telah berlangsung sejak tanggal 19 Februari 2024 hingga 3 atau 6 bulan ke depan. Di tengah perjalanan bulan pertama program ini dilaksanakan koordinasi dengan kepala pusat bahasa dari perguruan tinggi penyelenggara di Novotel Lampung, 6-8 Maret 2024 diikuti oleh 12 perguruan tinggi, antara lain UIN Sunan Gunung Jati Bandung, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Imam Bonjol Sumatera Barat, UIN SMH Banten, UIN Mataram, hingga UIN Sunan Ampel Surabaya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur, didampingi oleh Mahrus, sebagai Ketua PMO Dana Abadi Pesantren yang sekaligus sebagai Kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah dan Ma'had Aly.
Waryono Abdul Ghofur dalam sambutannya menegaskan bahwa Program Persiapan Beasiswa merupakan langkah strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia di lingkungan pesantren.
"Kita perlu mencari format yang lebih tepat dan selektif dalam proses penjaringan calon peserta, mendesain proses pembelajaran yang strategis," ujarnya.
Rakor ini bertujuan untuk mencapai pemahaman bersama mengenai urgensi program, tindak lanjut pada tahun-tahun berikutnya, dan terkait dengan peningkatan kompetensi berbahasa asing, lembaga schoolarship di dunia, serta academic writing untuk persiapan kuliah S2 atau S3, baik bahasa Inggris maupun bahasa Arab.
Forum ini juga diharapkan menghasilkan rekomendasi terkait dengan keberlanjutan program beasiswa santri dengan tetap menjaga nilai-nilai moderasi beragama.
Selain itu, terdapat penekanan pada perlunya strategi yang efektif untuk meningkatkan penguasaan bahasa asing, sehingga proses pembelajaran lebih taktis dan produktif. Para lembaga bahasa pengelola beasiswa juga diingatkan untuk membuat laporan tentang progres setiap santri sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan bahasa.
Mahrus menyampaikan pesan kepada para pengelola untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. "Kesempatan tidak pernah datang dua kali. Kami berharap program ini berhasil maksimal, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan daya saing perguruan tinggi dan santri pondok pesantren," kata doktor lulusan Universitas Indonesia.
Laporan Mahrus menunjukkan bahwa sekitar 212 peserta dari berbagai daerah di Indonesia telah mengikuti program ini, yang merupakan kolaborasi pertama antara LPDP dan Kemenag khusus untuk kalangan santri dan alumni pendidikan pesantren formal.
Program ini diharapkan menjadi milestone penting dalam peningkatan kualitas pendidikan dan persiapan santri dalam bersaing memperoleh beasiswa, baik di dalam maupun luar negeri, sejalan dengan komitmen Kemenag dan LPDP dalam mendukung pendidikan tinggi bagi kalangan pesantren.
Adapun respon dari kepala Pusat Bahasa penyelenggara, seperti disampaikan Budiono dari UIN Sunan Ampel Surabaya, menyatakan senang sekali dan beruntung dapat berpartisipasi untuk masa depan pendidikan para santri melalui Dana Abadi Pesantren dan LPDP, sehingga kampus PTKIN benar-benar hadir bersinergi dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. "Merupakan investasi keilmuan yang tidak terhitung untuk para santri yang ikut pada program persiapan Beasiswa ini. Sebab para santri akan dapat mengakses semua lembaga pemberi beasiswa di dunia", terangnya.
Bagikan: