Jakarta (Pendis) - Penyelenggaraan Ujian Akhir Bersama Nasional Madrasah Diniyah Takmiliyah (UABN MDT) dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Hal itu dikatakan Lukman Hakim Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP FKDT) dalam siaran persnya Senin (09/04) di Jakarta.
UABN MDT dilaksanakan selama 4 hari, yaitu tanggal 9 s/d 12 April 2018. Mata Pelajaran yang diujikan dalam UABN MDT ada 7 Mata Pelajaran, yaitu Al-Qur`an, Hadits, Fiqih, Bahasa Arab, Aqidah, Akhlak dan Tarikh.
Dikatakan oleh Lukman Hakim keberadaan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Masyarakat telah mengakui sebagai entitas lembaga pendidikan keagamaan Islam yang berkontribusi besar pada pembangunan bangsa. Pengembangan pendidikan Islam (tafaqquh fiddin), akhlak moral, karakter dan pengembangan social kemasyarakatan menjadi Trilogi fungsi MDT, yang terus diperjuangkan, papar Lukman.
Alumni UIN Walisongo menandaskan data ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki lembaga pendidikan keagamaan Islam terbesar di dunia yang tidak dimiliki oleh negara-negara muslim lainnya. Lukman dengan bangga mengatakan MDT adalah wajah masa depan Islam Indonesia. Keragaman kultur, budaya, bahasa dan dinamika keagamaan telah menjadikan Islam Indonesia menjadi agama yang moderat, terbuka, toleran dan damai yang mampu berdialektika dengan budaya lokal, tandas Lukman Hakim. Para kyai, ustadz dan santri Madrasah Diniyah Takmiliyah berkomitmen agar para santri cerdas memahami agamanya, terampil melaksanakan ibadah-ibadah praktis, peka nurani dan mempunyai kepedulian social, kata Lukman.
Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP-FKDT) melakukan program strategis diantaranya peningkatan capacity building ustadz, pemenuhan sarana dan prasarana, pengembangan kurikulum MDT. "Evaluasi pembelajaran salah satunya melalui Ujian Akhir Bersama Nasional Madrasah Diniyah Takmiliyah," kata Ketum IKA Walisongo ini.
Ruchman Basori Ketua Bidang Organisasi DPP FKDT mengatakan UABN bertujuan untuk mengukur kualitas produk lulusan MDT dengan baik. Selain itu lanjut Ruchman untuk menumbuhkan semangat dan kesadaran bersama antar santri Madrasah Diniyah Takmiliyah secara nasional. "UABN MDT bisa dijadikan pemetaan MDT secara nasional sehingga mempermudah aspek-aspek yang harus dibenahi dan dikembangkan," ujar Ruchman.
UABN telah terselenggara sejak tahun 2015. Tiap tahun peserta yang mengikuti mengalami kenaikan. Pada Tahun Pembelajaran 2017/2018 M/1439/1440 H, DPP FKDT menyelenggarakan UABN MDT di 30 Provinsi dengan total jumlah peserta ujian sebanyak 600.999 santri. FKDT bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI melakukan persiapan, pelaksanaan dan pemantauan (monitoring) UABN MDT tersebut. (RB/dod)
Bagikan: