Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) menyelenggarakan seleksi akademik atau pretest bagi calon peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk GPAI se-Indonesia. Seleksi ini di gelar tanggal 4 hingga 9 November 2019.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa seleksi akademik tahun ini mampu menjangkau sebanyak 32.331 Guru PAI se-Indonesia. Peserta yang lulus seleksi akan disertakan dalam PPG pada tahun-tahun selanjutnya.
Seleksi akademik dibagi ke dalam tiga zona, yakni zona 1 untuk GPAI yang berada di wilayah di Pulau Sumatera, DKI Jakarta dan Jawa Barat dilaksanakan pada tanggal 4-5 November 2019; Zona 2 untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan dilaksanakan pada tanggal 6-7 November 2019; dan Zona 3 untuk Sulawesi, Maluku, Papua dan NTB dilaksanakan pada tanggal 8-9 November 2019.
Leading sector sertifikasi GPAI,Nurul Huda, mengatakan bahwa pretest pada Zona I ini mampu menjangkau 15.273 GPAI dari 32.331. "Lebih dari 15.000 GPAI yang berada di Pulau Sumatera, DKI Jakarta dan Jawa Barat mengikuti pretest tanpa hambatan yang berarti," kata Nurul di Jakarta, Selasa (05/11).
Sistem dibuat sedemikian mudah (user friendly) termasuk kemungkinan adanya penambahan waktu jika terjadi gangguan seperti mati listrik atau gangguan yang di luar kemampuan, sehingga bagi GPAI yang belum terbiasa dengan teknologi tidak akan menemukan kesulitan yang berarti. Untuk itu, ekspektasi kelulusan pretest cukup tinggi. "Kita semua berharap, jumlah guru yang lulus seleksi ini di atas 40%," katanya.
Dari pantauan ke beberapa wilayah, peserta mengikuti pretest ini dengan antusias dan penuh semangat. Bahkan beberapa guru dapat mengerjakan soal-soal yang disodorkannya lebih cepat dari waktu yang disediakan.
"Terlepas dari sebagian guru yang gaptek, tampak mereka begitu confident dalam mengerjakan soal demi soal," ujar Anis Masykhur yang mengamati di Tempat Ujian Kompetensi (TUK) di SMA Pancabudi Medan dan SMAN 2 Deliserdang Sumatera Utara.
Kali ini, proses seleksi akademik dilakukan dengan menggunakan aplikasi CBT yang terintegrasi dengan database SIAGA (Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. "Jadi seluruh GPAI yang mengikuti seleksi sudah dipastikan memenuhi syarat dan valid dengan statusnya," ungkapnya.
Dalam proses seleksi ini nyaris tidak ada kendala yang berarti. Memang, sempat ada laporan bahwa jaringan tidak terkoneksi. Namun hal demikian hanya terjadi beberapa menit saja dan jaringan bisa normal kembali.
Pelaksanaan pretest ini dibagi dalam tiga sessi per harinya, sehingga pelaksanaannya selesai hingga pukul 15.00. (Anis/ M Yani)
Bagikan: