Depok (Pendis) -- Moderasi beragama dan bela negara merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini menjadi sebuah keniscayaan karena menjadi umat beragama yang baik di antaranya adalah dengan menjadi warga negara yang baik.
Demikian benang merah pernyataan Alissa Wahid, putri sulung Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada Rapat Kerja Nasional I Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum (PTU).
"Kita tahu, Indonesia bukanlah negara agama, namun agama mengambil peran dan posisi penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Cara kita merawat Indonesia di antaranya adalah dengan menjadi warga negara yang baik," tutur Direktur Nasional Gusdurian Network ini.
"Oleh karena itu, sudah selayaknya nilai-nilai cinta tanah air, bela negara, dengan ditopang semangat keberagamaan, perlu dijaga dan ditumbuhkembangkan pada ekosistem pendidikan, mulai dari Pendidikan Usia Dini hingga Perguruan Tinggi," ujar figur yang dikenal luas sebagai aktivis multikulturalisme, demokrasi, hak asasi manusia (HAM) dan gerakan muslim moderat di Indonesia ini (28/11).
Dalam kaitan tersebut, Alissa Wahid, yang juga adalah kolumnis terkemuka tanah air, memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama dalam menginisiasi sosialisasi dan penguatan moderasi beragama dalam berbagai program dan kebijakannya.
"Saya mengapresiasi inisiatif Direktorat Pendidikan Agama Islam dalam mengadakan berbagai program insersi dan penguatan moderasi beragama pada perguruan tinggi dan konteks terkait lainnya. Saya meyakini dan berharap, langkah ini memiliki dampak positif yang luas dan berkesinambungan," tambahnya.
"Hari ini saya hadir dan berdiskusi tentang moderasi beragama dan bela negara dengan banyak anak muda yang tengah menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi umum. Saya menagkap semangat dan energi yang kuat dari mereka untuk terus mengembangkan moderasi beragama dan bela negara," jelasnya.
"Mari kita terlibat dengan mendukung dan mendampingi generasi muda ini untuk menjadi warga negara yang baik dengan mengembangkan mindset moderat dan toleran," pungkasnya. (sm)
Bagikan: