Serpong (Pendis) - Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Imam Safe`i mengatakan bahwa buku PAI khususnya yang non teks harus segera selesai dan menjadi buku yang diterbitkan tahun ini. Demikian himbauan yang disampaikan kepada para peserta kegiatan Pengayaan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI SD Angkatan 4 di Serpong, Banten, Selasa (14/08).
Menurutnya ini tugas penting Kementerian Agama RI khususnya pada Direktorat PAI untuk mengimplementasikan UU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan Nasional. Dalam Pasal 6 ayat 3 dijelaskan bahwa muatan keagamaan dalam buku pendidikan menjadi tanggung jawab menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama. Buku pendidikan terdiri atas buku teks dan buku non teks.
Kasubdit PAI SD/SDLB, Ilham dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan yang berlangsung 14 s/d 16 Agustus 2018 ini adalah kegiatan final dari rangkaian penyusunan 2 draft buku non teks yaitu buku pengayaan pembelajaran untuk aspek Al Qur`an dan Fiqh dan kedua buku panduan penilaian berbasis kurikulum 2013 untuk jenjang SD.
Menurut Achmad Hasim selaku narasumber sekaligus fasilitator pada penyusunan buku non teks ini peserta terdiri atas 2 tim yakni tim penulis dan tim reviewer. Tim penulis bertanggung jawab dalam memperbaiki outline dan naskah sedangkan reviewer bertugas mereview atau menelaah naskah untuk diperbaiki kembali oleh tim penulis.
Buku non teks pelajaran memiliki kedudukan sebagai buku yang dapat melengkapi pendalaman materi dan penambahan wawasan bagi pembaca dari pembahasan materi yang tidak tersaji dalam buku teks pelajaran. Selain itu, buku nonteks pelajaran memiliki pula kedudukan sebagai buku yang dapat menunjang materi atau isi buku teks pelajaran, baik secara filosofis, historis, etimologis, geografis, pedagogis, dan segi lainnya dari materi yang tersaji dalam buku teks pelajaran.
Narasumber lain Soleh Baedowi memaparkan buku yang disusun sendiri oleh para Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) terpilih yang dihasilkan dari kegiatan ini memiliki beberapa keunggulan antara lain dari sisi keterpakaian yakni benar-benar dibutuhkan GPAI sebagai referensi pengembangan materi. Buku ini juga memiliki keunggulan produktif karena secara kualitas dievaluasi oleh para ekspert sehingga terhindar dari intoleransi, radikalisme dan bias gender. Terakhir buku ini mengusung moderasi Islam yang menjadi slogan Kementerian Agama. (wikan/dod) (Foto: yoni haris)
Bagikan: