Tangerang (Pendis) - Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki target penyerapan alokasi anggaran dari seluruh program yang sudah dilaksanakan sebesar 99,8%. Hal tersebut melampaui rata-rata target yang direncanakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) sebesar 99,5%.
Demikian disampaikan Direktur PAI, Amrullah saat membuka kegiatan evaluasi program PAI yang telah dilaksanakan, Kamis (21/12/2023).
Kegiatan tersebut melibatkan semua Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) dan pejabat fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) yang bertugas di Direktorat PAI, kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Guru Besar, Dosen dan Praktisi Pendidikan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, UIN Surabaya, UIN Bandung, UIN Banten, UIN Malang, Universitas Negeri Surabaya (UNS) dan Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Amrullah menyebut angka 99,8%, kemungkinan besar dapat dicapai apabila setiap Sub Direktorat (subdit) mampu menyelesaikan seluruh programnya dengan baik dan penyerapan anggarannya dieksekusi dengan cermat, sesuai dengan rencana output program.
“Alhamdulillah sebagian besar program prioritas yang dimiliki Direktorat PAI sudah kita laksanakan dengan baik, salah satunya adalah PPKB regular yang melatih 13.000 secara serentak," ujar Amrullah.
Ia juga menjelaskan bahwa program koordinasi kemenag dengan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga dilaksanakan dengan baik, mengingat tahun 2023 tingkat kelulusan guru pada program PPG meningkat cukup signifikan.
Kepala Subdirektorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-kanak (TK), Lelis Tsuroya memaparkan evaluasi kerja berupa pemantapan kurikulum, kualitas peserta didik dan mutu tenaga pendidikannya.
"Subdit TK telah mengembangkan pedoman pembelajaran PAI pada PAUD/TK dengan salah satu elemennya yang dikembangkan adalah pendidikan agama dan moralitas," ujar Lelis.
Lelis juga mengharapkan penguatan regulasi dan payung hukum terkait PAUD/TK bisa lebih diperhatikan agar eksistensi PAI pada tingkat PAUD/TK diakui. "Dalam hal penyerapan anggaran, Subdit PAI/TK berhasil menyerap 100% alokasi anggaran program, kami cukup puas dengan hasil capaian tersebut," tandas Lelis.
Nanik Pujihastuti, Kasubdit SD/SDLB PAI mempresentasikan capaian kinerja dan program yang ada di Subdit SD/SDLB. Dari sisi penyerapan anggaran, subdit SD sudah melaksanakan serapan anggaran sebesar 99,97%.
Subdit SD/SDLB juga telah melaksanakan program survey implementasi moderasi beragama (MB) dalam kurikulum pembelajaran PAI di sekolah, dimana hasil survey tersebut sangat layak untuk dijadikan basis data untuk menindaklanjuti program di masa mendatang terkait insersi moderasi beragama dalam pendidikan Agama Islam.
"Pembinaan terhadap guru PAI mulai dari kualitasnya, pendampingan untuk meningkatkan profesionaltas guru dan juga peserta didik adalah tanggung jawab kita bersama," tukas Nanik.
Sementara itu, Kasubdit SMP/SMPLB Yanto memaparkan program penilaian angka kredit (PAK) guru PAI (GPAI) yang menjadi tugas fungsi subdit SMP/SMPLB. Beliau menegaskan bahwa apabila ada guru yang memiliki kendala dalam mengurus PAK untuk tidak segan melaporkan agar kendala tersebut dapat diselesaikan dengan cepat.
"Saya berharap di tahun-tahun mendatang kolaborasi kerja di Direktorat PAI mampu dikuatkan agar semua masalah yang muncul mudah untuk dicarikan solusinya," harap Yanto.
Pada kesempatan yang sama, Adib Abdusshomad selaku kasubdit SMA/SMALB/SMK juga memaparkan capaian kerja yang telah dilaksanakan yaitu penyusunan buku teks (Buteks) PAI yang segera diselesaikan agar dapat dijadikan pedoman pembelajaran PAI.
Adib menegaskan penyusunan buteks PAI adalah hasil kerja kolaboratif antara pihak Kementerian Agama dan para professional dunia pendidikan untuk menciptakan sebuah panduan pembelajaran yang inovatif bagi guru PAI dan peserta didik.
Diakhir sesi pembukaan kegiatan, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Solla Taufik menyampaikan bahwa hasil kerja Direktorat PAI yang telah dicapai hingga penghujung tahun ini semoga dapat menjadi pemicu semangat dalam menghadapi dan melaksanakan program untuk tahun anggaran 2024.
“Di tahun mendatang masih banyak tugas besar yang menanti, selain program mandatory yang sudah ada, terdapat juga program lain contohnya Kemah Rohani islam (Rohis) dimana kegiatan tersebut terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2018. Tentunya Direktorat PAI ingin menyemarakkan lagi kegiatan tersebut," tutup Solla.
Tags:
TU-PAIBagikan: