Bandung (Pendis)- Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Rohmat Mulyana Sapdi mengatakan bahwa DNA Kementerian Agama adalah Moderasi Beragama. Hal ini disampaikan pada kegiatan Pelatihan Sekolah Ramah Anak dan Ngopi Manis Bareng Guru Modiis (Ngobrol Perihal Iman, Islam Bareng Guru Moderat, Inovatif, Inspiratif dan Santun) kerjasama antara Direktorat PAI dan Sandikerlip di Hotel Shakti Bandung.
Rohmat menegaskan bahwa melalui kepemimpinan Menteri baru, moderasi beragama tetap menjadi salah tugas yang diemban oleh Kementerian Agama." Setelah pertemuan dengan Menteri Agama, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, beliau menegaskan bahwa ia ditugaskan Presiden untuk mengatasi persoalan radikalisme," ujar Rohmat di hadapan 60 siswa SMA/SMK dari 25 sekolah se Bandung dan 50 Guru PAI pada Rabu, (23/10).
Dijelaskan Rohmat bahwa moderasi beragama adalah pemahaman tentang agama yang tidak condong ke kanan atau ke kiri tetapi berada di tengah atau moderat. Menurut Rohmat, PAI saat ini adalah core utama dari pendidikan yang mampu menciptakan nilai-nilai bagi kehidupan siswa.
"Pendidikan Agama Islam memiliki potensi sangat strategis saat ini, namun dilupakan. Core pendidikan saat ini ada di PAI, selain PAI adalah asesoris bersifat duniawi karena moral dan etika merupakan wujud refleksi dari pendidikan agama," ujarnya.
Rohmat juga mengingatkan bahwa guru PAI harus mampu meningkatkan kompetensinya untuk menghadapi era 4.0 "Guru yang inovatif akan selalu mengupgrade dirinya di era 4.0," imbuhnya.
Diakhir paparan, Rohmat berpesan agar generasi muda mampu merefleksikan nilain-ilai agama dalam kehidupan sehari-hari. "Siswa-siswi sebagai generasi penerus bangsa, saya harap dapat merefleksikan nilai-nilai PAI kedepan," tutup Rohmat. (Miftah/M Yani)
Bagikan: