Makassar (Pendis)-Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber informasi menempatkan guru sebagai bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. "Menjadi guru itu jangan sampai kalah dari muridnya, terutama dalam penguasaan ICT," ujar Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Rohmat Mulyana Sapdi saat mengomentari kecenderungan anak-anak siswa saat ini yang mulai menggandrungi mencari informasi di dunia maya.
Kegiatan yang digagas Subdit SMP/SMPLB Direktorat PAI ini diselenggarakan pada tanggal 16 hingga 18 September 2019 pekan lalu di Hotel Harper Perintis Makassar. Kegiatan sendiri diikuti oleh 50 orang utusan tenaga pendidik dan kependidikan utusan dari Kemenag Kota/Kabupaten di wilayah Sulawesi.
Pada kegiatan Peningkatan Kompetensi ICT Guru dan Pengawas PAI SMP ini, selaku Direktur PAI Rohmat menyambut positif kegiatan ini, "Kegiatan ini sangat bagus sehingga harus dijaga sustainability-nya dan harus dipantau apa saja impact dari kegiatan ini khususnya bagi guru-guru dan Pengawas PAI," tuturnya.
"Kegiatan ini juga salah satu cara menjadikan guru dan pengawas PAI itu menjadi expert dalam bidang ICT sehingga bisa membantu tugas guru dalam berinteraksi, berkolaborasi dan berinovasi," lanjut Rohmat lagi. Karena, bagi Direktur menyatakan bahwa hal ini sejalan dengan pembangunan pemerintah yang mempunyai perhatian serius pada peningkatan sumberdaya manusia.
Dihadapan peserta, Rohmat juga menekankan bahwa dalam mendidik siswa itu guru harus mampu masuk ke dalam dunia anak agar mampu mengenal lebih dalam dan memahami karakter mereka, "sehingga tidak sekedar benar salah dalam memaknai tindakan dan perbuatan mereka," terangnya. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa sebagai guru harus memahami dan mengamalkan kode etik guru dalam kegiatan kesehariannya.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB Direktorat PAI, Agus Sholeh mengatakan bahwa menguasai ICT merupakan kapasitas yang harus dimiliki guru agama secara paripurna. Walhasil, diharapkan ICT memberi kemudahan dalam proses mengajar, "kami titip kepada MGMP di kota masing-masing untuk meng-update data apa kebutuhannya sehingga kita bisa berkordinasi dengan cepat," pungkasnya. (hrylbs/hsn)
Bagikan: