Medan (Pendis) - Direktur Pendidikan Agama Islam, Rohmat Mulyana Sapdi, mengatakan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah penguatan integritas nilai kejujuran. Integritas adalah bagian dari nilai istiqomah yang terus dipupuk dan dikembangkan di setiap proses kehidupan siswa dan guru.
"Salah satu dari penguatan karakter adalah integritas. Dan integritas adalah istiqomah dalam berbuat kebajikan. Salah satunya nilai kejujuran. Sikap jujur yang harus terus ada, dan tetap dipegang kapanpun hingga ajal menjemput," demikian disampaika Rohmat saat menjadi narasumber Penguatan Pendidikan Karakter Deradikalisasi Dan Moderasi PAI SMP (Angkatan I) di Medan, Rabu (21/8).
Dikatakan Rohmat, bahwa karakter adalah suatu sikap yang telah tertanam dalam perilaku seseorang. Selain integritas, dan kejujuran, karakter juga berhubungan dengan menumbuhkan etos kerja. Rohmat juga menekankan pentingnya karakter gotong royong yang mulai hilang. Padahal karakter gotong royong adalah budaya asli bangsa Indonesia.
"Tiga karakter ini menjadi bagian untuk menunbuhkan karakter kemandirian. Sebagai bagian dari revolusi mental," tegas Rohmat.
Menurut Rohmat, penguatan pendidikan karakter berkaitan erat dengan penguatan nilai nilai nasionalisme serta patriotisme yang dikuatkan dengan nilai religiousitas. Sehingga landasan nasionalisme dan patriotisme yang dibangun sebagai nilai karakter yang compatible dengan ajaran Islam.
"Tugas GPAI adalah menanaamkan nasionalisme, patriotisme itu linier dan sinkron dengan religiusitas dan ajaran agama," katanya.
Tugas guru, lanjur Rohmat adalah menguatkan Pendidikan Agama Islam yang wasyatiah atau toleran. Hal ini menjadi bagian dari komitmen spiritual dan komitmen nasionalisme. Bukan model ajaran khilafah yang dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan siswa.
"Pikiran khilafah itu ditolak di berbagai negara. Apalagi di Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila. Khilafah tidak memiliki tempat dalam masyarakat majemuk seperti Bangsa Indonesia," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Rohmat juga mengapresiasi Subdit PAI pada SMP/SMPLB yang melakukan telah terobosan kerjasama dengan Dinas Pendidikan. Menurutnya, pentingnya kerjasama dengan Dinas Pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya PAI dan Kesejahteraan GPAI.
Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Deradikalisasi Dan Moderasi PAI SMP (Angkatan I) diikuti oleh 49 pengurus Rohani Islam tingkat SMP dari Prov Sumsel, Sumut, Riau dan DIY Aceh. Tampak hadiri Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Utara, Kabid PAIS Kemenag Prov. Sumatera Utara, Kasubdit SMP Direktorat PAI pada SMP, dan undangan. (Mrb/Hasan/ M Yani)
Bagikan: