Bogor (Pendis) - "Lakukanlah sesuatu yang belum dilakukan oleh orang lain dan tunjukkan apa yang telah dilakukannya itu kepada masyarakat," demikian papar Direktur Pendidikan Agama Islam, Imam Safei, pada kegiatan "Pengembangan Islam Rahmatan Lil`Alamin dalam Perspektif Multikultural (Angkatan 1)" yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam, di Bogor, 17-19 Maret 2017.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh pejabat di lingkungan Direktorat Pendidikan Agama Islam, Instruktur Nasional yang terdiri atas guru dan pengawas, serta dosen pada Perguruan Tinggi Umum, Imam Safei menyadari bahwa Direktorat Pendidikan Agama Islam kini mendapatkan sejumlah tantangan, mulai isu radikalisasi yang semakin marak di sekolah dan perguruan tinggi umum, hingga guru PAI yang kurang diminati. "Sejumlah penelitian dan survey menunjukkan bahwa sekolah dan PTU kita kini sedang bermasalah, yakni ideologi radikal sedang bersemayam dan mengembangkannya di lingkungan sekolah dan kampus," papar Imam Safei.
Untuk menghadapi tantangan itu, menurut Direktur yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, "Satu-satunya jawaban adalah lakukanlah apa yang bisa kita lakukan. Kita jangan diam".
Pada kesempatan lain, doktor jebolan Universitas Negeri Jakarta itu meminta kepada seluruh stakeholder untuk melakukan inventarisasi sejumlah problem yang dihadapi serta memberikan tawaran yang bisa dilakukan, baik oleh negara maupun masyarakat. "Kami mohon diberikan masukan. Oleh karenanya, inventarisasikan apa yang seharusnya kita lakukan," pinta Imam Safei.
Selain itu, Gerakan Nasional Revolusi Mental patut untuk dikawal bersama. "Saat ini telah tersedia tim Gerakan Nasional Revolusi Mental pada setiap wilayah. Untuk itu, di kegiatan-kegiatan yang kita lakukan, diharapkan dapat memberikan ruang untuk penyelenggaraan Gerakan Nasional Revolusi Mental itu," papar Imam Safei. Menurutnya, "kita akan diminta untuk melaporkan progres Gerakan Nasional Revolusi Mental itu. Dan kita menyatakan siap untuk memenuhinya". Oleh karena itu, pinta Imam Safei, kegiatan-kegiatan yang dilakukan hendaknya mencerminkan linieritas dengan gerakan nasional revolusi mental itu. (swd/dod)
Bagikan: