Manado (Pendis) - Sulawesi Utara menjadi salah satu provinsi yang menjadi sasaran program Bimtek Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI juga Peningkatan Kompetensi Guru berbasis multukultural. Kedua program di atas menjadi program unggulan Direktorat Pendidikan Agama Islam (DITPAI) tahun 2016. Hadir untuk membuka acara, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, H.Sulaiman, M.Pd beserta jajarannya. Acara yang dilaksanakan pertengahan Agustus 2016 itu dihadiri 120 guru PAI tingkat SD se-Provinsi Sulawesi Utara.
Pada kesempatan itu, Sulaiman selaku Kakanwil mengemukakan pentingnya upaya peningkatan kompetensi guru baik kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian maupun kompetensi sosial. Guru PAI harus senantiasa mengasah kompetensi karena mereka tidak terlepas dari beberapa isu-isu strategis pendidikan. Selain isu bonus demografi, pengembangan pendidikan berbasis keunggulan komperatif, jargon Pendidikan untuk Semua yang dicanangkan UNESCO juga tak kalah penting pendidikan berbasis multikultural.
Pendidikan berbasis multikultural adalah sebuah konsep pendidikan yang tidak membedakan kultur, budaya, suku, ras dan agama. Nilai-nilai kultural tercemin pada kemampuan menghargai,menerima dan menghayati perbedaan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan. Masyarakat Indonesia khususnya di Sulawesi Utara sangat kental dengan karakteristik multikultural. Karenanya para GPAI harus berada di berada barisan paling depan dalam mengusung pandangan bahwa sejatinya Islam adalah agama yang sangat menghormati kondisi perbedaan atau multikultural. GPAI sudah seharusnya memiliki karakter multikulturalistik dalam membimbing siswa-siswi di sekolah agar tidak terjadi diskriminasi maupun ketidak adilan yang justru bertentangan dengan ajaran agama Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. GPAI harus bisa memompakan nilai dan semangat "Torang Samua Basudara". Kita Semua Bersaudara.
(Wikan/ra)
Bagikan: