Surabaya (Pendis) - Sekolah yang baik tidak identik dengan infrastruktur yang baik akan tetapi justru terletak pada gurunya yang baik dan berkualitas. Hanya guru yang berkualitaslah yang akan merubah kendala minimnya sarana prasarana menjadi sebuah tantangan untuk kreatif. "Karena itu marilah serentak memperbaiki guru", ujar Dr. H. Mohsen, MM selaku pejabat sementara (Pjs) menggantikan Direktur PAI sebelumnya Dr. Amin Haedari yang memasuki masa purna tugas sejak bulan Juli 2016. Di depan 60 peserta kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru PAI SD Angkatan 5 di Surabaya, 26 Juli 2016 Mohsen berharap selesai mengikuti pelatihan para GPAI mampu menebar keberkahan untuk sekelilinya terutama di daerahnya masing-masing di Jawa Timur.
Pelatihan Kompetensi Guru yang diselenggarakan Direktorat PAI merupakan upaya memperbaiki kemampuan guru yang terukur waktunya. Dengan didampingi instruktur yang mumpuni dan pendekatan assessment (penilaian) diharapkan para guru akan mendapatkan pengetahuan sekaligus skill yang memang menjadi kebutuhan saat ini. "Di negara maju, pendidikan tidak dimulai dengan kurikulum awal, akan tetapi berdasar pada kebutuhan apa di saat ini?" tambah Mohsen. Untuk itu agar guru berhasil, ia memberikan motivasi menarik. "mengajar jangan hanya dianggap tugas tapi bagian dari kesenangan sekaligus seni dalam kehidupan. Jika tidak dijadikan seni, maka mengajar tidak akan mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri."
Sementara itu Kasubdit PAI SD Dr. Halfian Lubis, dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa program PKG yang berbasis ICT ini merupakan upaya penting dalam mengatasi 5 permasalahan guru PAI yang lazim yakni rendahnya penguasaan materi keilmuan, lebih menekankan ranah kognitif, belum memadainya pengunaan media, sumber dan sarana, penguasaan metode yang masih berfokus pada guru (teacher centered learning) dan penguasaan ketrampilan penilaian pembelajaran yang masih rendah.
(wikan/ra)(Dok. Foto: yoni haris)
Bagikan: