Bekasi (Pendis) - Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Amin Haedari mengungkapkan, kemampan para siswa SD, SMP dan SMA/SMK dalam menyerap materi Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah merata antar provinsi seluruh Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari ketatnya persaingan dalam Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) VII Tahun 2015, 11-14 Agustus 2015.
"Pentas PAI ke-7 kali ini mengalami peningkatan luar biasa. Kelihatan kemampuan antar provinsi sudah merata," katanya saat menutup even nasional itu di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (13/8) malam.
Pentas PAI VII kali ini diikuti oleh semua provinsi d Indonesia, kecuali Papua Barat. Pihak panitia melaporkan, Provinsi Papua Barat tidak bisa mengikuti ajang kali ini karena kendala teknis, namun mereka tetap mengirimkan perwakilan untuk hadir dan memantau jalannya even nasional ini.
Kegiatan Pentas PAI Nasional VII Tahun 2015 diikuti oleh siswa SD, SMP, SMA, dan SMK dengan jenis mata lomba yang dikompetisikan adalah Musabaqoh Tilawatil Qur`an (MTQ), Lomba Pidato PAI (LPP), Musabaqoh Hifdzil Qur`an (MHQ), Lomba Cerdas Cermat PAI (LCP), Lomba Kaligrafi Islam (LKI), Lomba Seni Nasyid (LSN), Lomba Debat PAI (LDP), dan Lomba Kreasi Busana (LKB). Dari 8 jenis perlombaan itu terbagi lagi menjadi 22 kategori.
Tampil sebagai juara umum dalam Pentas PAI VII adalah Provinsi Jawa Timur. Namun kemenangan kontingen Jawa Timur tidak diperoleh dengan mudah. "Persaingan berlangsung ketat antar masing-masing provinsi. Kita harapkan Pentas PAI yang akan datang akan lebih baik lagi," kata Amin Haedari
Sebelum para pemenang lomba diumumkan, para peserta disuguhi penampilan tim nasyid putra dari Bengkulu, lalu tim nasyid putri dari Gorontalo. Dua-duanya adalah nominator juara untuk Lomba Seni Nasyid (LSN).
Setelah penampilan nasyid, acara penutupan diselingi dengan penampilan para nominator juara Lomba Kreasi Busana (LKB) dari Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah. Kontingen Papua juga tak ketinggalan menempatkan perwakilannya sebagai nominator juara LKB.
Seluruh ruangan penutupan yang riuh juga mendadak diam terhenyak oleh alunan ayat suci Al-Qur`an dari salah seorang juara MTQ Muhammad Qoyum, siswa salah satu SD di Serang Banten.
Para memenang lomba menerima penghargaan berupa tropi, piagam dan dana bantuan pendidikan jutaan rupiah sesuai masing-masing kategori.
"Saya ucapkan selamat kepada yang menang. Kembangkan terus prestasi kalian. Bagi yang belum menang sebenarnya tampil di Pentas PAI nasional ini saja sudah merupakan prestasi. Namun dalam setiap kompetisi harus ada yang kalah menang. Ini semua menjadi cambuk bagi kita untuk meningkatkan prestasi di masing-masing provinsi," kata Amin Haedari.
Pentas PAI tahun ini berlangsung meriah. Para delegasi disemangati dengan kehadiran para Kepala Kanwil Kemenag. Bahkan Provinsi Aceh mengirimkan duta khusus dari bidang pariwisata untuk mengikuti dan memantau kegiatan sampai akhir.
Pentas PAI ini merupakan satu-satunya ajang yang memperlombakan kemampuan menyerap dan mempraktikkan mata pelajaran sekolah. Beberapa siswa yang ditemui berharap kegiatan diselenggarakan setiap tahun, bukan dua tahun sekali.
"Saya ingin Pentas PAI ada setiap tahun," kata Isna Triwahyuni siswa kelas 9 dari SMPN 9 Bulukumba Sulawesi Selatan, yang gagal masuk semifinal lomba Lomba Cerdas Cermat PAI (LCP).
Pentas PAI VII tahun ini juga diselingi dengan Sarasehan Nasional Pendidikan Agama Islam yang menghadirkan Mantan Menteri Agama sekaligus Menteri Pendidikan Malik Fadjar dan mantan Menristek dan Mendiknas M. Nuh. Ketua tokoh pendidikan itu memberikan pencerahan kepada para kepala bidang pendidikan agama Islam dari Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, para kepala sekolah dan para guru agama Islam.
(anam/dod)
Bagikan: