Tangerang (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menugaskan 50 guru PAI daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) melalui program Bantuan Insentif Pembinaan Agama dan Keagamaan Islam di Wilayah Perbatasan--selanjutnya disingkat dengan Bina Kawasan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Imam Safe`i, mengungkapkan bahwa pemberangkatan angkatan kedua program bina kawasan diharapkan bisa menjadi model pengembangan guru PAI di daerah yang terdata masih kekurangan guru agama.
"Tahun kedua ini menghasilkan model untuk menjadi inspirasi pengembangan program untuk guru PAI, seperti tahun lalu Kemenag mendapatkan pengangkatan guru hampir 12 ribu guru agama di daerah," ujar Imam di hadapan 50 guru saat membuka kegiatan Bimtek Peserta Bina Kawasan, Sabtu kemarin (14/07).
Guru PAI tersebut akan dikirim ke 47 kabupaten yang menjadi wilayah sasaran program bina kawasan diantaranya: Aceh Singkil, Pandeglang, Seluma, Pohuwato, Boalemo, Gorontalo Utara, Bengkayang, Sambas, Hulu Sungai Utara, Seruyan, Mahakam Ulu, Berau, Nunukan, Lampung Barat, Lampung Pesisir Barat, Kepulauan Aru, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, Sumba Timur, Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Ende, Sorong, Polewali Mandar, Janeponto, Banggai, Buol, Toli-Toli, Banggai Laut, Donggala, Konawe, Konawe Kepulauan, Bombana, Talaud, Solok Selatan, Pasaman Barat, Musi Rawas utara, Nias, Nias Utara, Nias Selatan.
Imam mengajak kepada guru agama yang bertugas untuk mendiseminasi moderasi beragama di wilayah sasaran dan tetap menjaga netralitas guru serta melaksanakan tugas dengan baik. "Guru agama ikut menyebarkan moderasi beragama, yaitu beragama secara moderat tidak liberal dan radikal. Jangan sampai ada guru agama yg ikut-ikutan politik praktis, kita tetap jaga netralitas. Saya minta Kepala Bidang dan Kepala Seksi mengawal guru bina kawasan di daerah," terang Imam.
Lebih lanjut, Imam merespon terhadap wacana penghapusan pendidikan agama di sekolah bahwa beberapa daerah 3T masih kekurangan guru agama khususnya Pendidikan Agama Islam. "Direktorat PAI peduli kepada daerah yang kekurangan guru agama, program Bina Kawasan adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kekurangan guru di daerah. Ini sekaligus menunjukkan bahwa tidak ada isu penghapusan PAI," jelas Imam.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Nasri, menerangkan bahwa guru yang ditugaskan sebanyak 50 orang terbagi atas dua kategori yaitu peserta lama dan peserta baru. "Ada 50 guru bina kawasan yang terbagi dari 25 peserta lama yaitu peserta tahun 2017/2018, dan peserta baru yang mendaftarkan diri pada tahun ini," terang Nasri. (Miftah/dod)
Bagikan: