Serpong (Pendis) - Program Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PPKB) Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki 6 (enam) kompetensi yang akan dikembangkan. Salah satunya, kompetensi pedagogik sebagai syarat mutlak kemampuan mengajar sebagai guru. Dewasa ini pengembangan kompetensi pedagogik guru erat kaitannya dengan inovasi pembelajaran. Mengingat anak usia dini sangat mudah beradaptasi dengan teknologi. Untuk itu, GPAI PAUD/ TK khususnya, bukan saja harus melek IT (information technology), namun juga lebih harus mampu berinovasi. GPAI PAUD/TK khususnya berperan besar mengarahkan rasa keingintahuan anak agar perkembangan teknologi, seperti smartphone, dapat digunakan oleh anak didik secara tepat dan aman.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Pendidikan Islam, Moh. Isom Yusqi, ketika membuka acara TOT Training of Trainer Instruktur Provinsi (Pelatih Inti) PPKB (Program Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan) - GPAI PAUD/TK Angkatan 2 pada Rabu (25/07) di Serpong.
Selanjutnya, Sesditjen menekankan tentang keteladanan; "hilangnya ilmu berarti hilangnya keteladanan". Menurutnya, sudah banyak guru yang pintar, namun tidak semua dapat menjadi teladan. Keteladanan hanya dapat lahir dari niat yang ikhlas. Hal itu akan memberikan kesan atas pembelajaran yang akan terus diingat dan diamalkan peserta didik pada masa mendatang.
Terkait PAI jenjang PAUD/TK, sekretaris kembali menegaskan, mata pelajaran agama harus ada pada jenjang PAUD/TK dan diajarkan oleh guru seagama. Selain itu, penyusunan kurikulumnya didasarkan pada kebutuhan nyata peserta didik.
Dalam laporan kegiatan Kasubdit PAI pada PAUD dan TK, Victoria Elisna Hanah, menerangkan bahwa TOT tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang sedang berjalan sejak program PPKB Guru PAI di-launching oleh Menag pada Jumat (13/07) lalu di Tangerang. TOT angkatan ke-2 ini diikuti 34 peserta hadir, diisi oleh Tim pengembang dari jenjang PAUD/TK. Kegiatan ditutup Jumat (27/07).
(Ita/Whd/ra)
Bagikan: