Bekasi (Kemenag) — Sebanyak 110 stakeholder Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) mengikuti kegiatan Sosialisasi Zawa (Zakat dan Wakaf-red) Goes to School dan Zawa Goes to Campus, yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama. Kegiatan ini ditujukan untuk membangun kesamaan persepsi dan kesepahaman bersama antar pemangku kepentingan PAI dan BP di sekolah dalam menggelorakan Gerakan “Dari PAI untuk Indonesia #Ayo Berwakaf di Sekolah”. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, tanggal 21-23 Mei 2025 di Bekasi, Jawa Barat.
Program “Dari PAI untuk Indonesia #Ayo Berwakaf di Sekolah” merupakan bagian dari penguatan literasi wakaf melalui penyelenggaraan PAI dan BP di sekolah. Tahap awal implementasi program direncanakan berupa piloting di sekolah-sekolah dalam naungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan diikuti oleh Guru PAI jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK baik negeri maupun swasta perwakilan dari 5 wilayah kotamadya dan 1 kabupaten administrasi di Provinsi DKI Jakarta
Direktur Pendidikan Agama Islam M. Munir, dalam arahannya pada acara pembukaan Sosialisasi Zawa Goes to School dan Zawa Goes to Campus menyatakan bahwa terdapat sekitar 45 juta lebih peserta didik Muslim dan 250 ribu Guru PAI yang ada di sekolah. Kondisi ini merupakan potensi yang sangat besar bila dapat dikelola dengan baik dan profesional dalam rangka menguatkan peran strategis PAI dan BP itu sendiri.
“Program wakaf Goes to School kami rancang sebagai bagian dari penguatan religious culture di sekolah. Kami memiliki cita-cita untuk membangun ekosistem PAI berwakaf dalam bentuk Wakaf Pendidikan Agama Islam. Kami sudah berdiskusi dengan pihak BWI (Badan Wakaf Indonesia-red), bahwa 6,5% bagi hasil dari dana wakaf yang dikelola BWI dapat dikembalikan dalam bentuk pendanaan kegiatan yang relevan dengan peningkatan mutu PAI,” terang Munir (Rabu, 21/05/2025).
Munir menegaskan akan jaminan bahwa dana wakaf yang nantinya terkumpul bisa diakses oleh Pewakif (orang yang berwakaf-red) dan dapat dimanfaatkan oleh Pewakif berdasarkan dampak dari bagi hasil yang diterima. “Pengelolaan dana wakaf ini kami pastikan akan dilakukan secara transparan dan dipertanggungjawabkan sepenuhnya di hadapan Allah dan Rasul-Nya,” tukasnya.
Ia berharap agar Guru PAI pada semua jenjang pendidikan dapat menjadi pionir terdepan dalam menyemarakkan gerakan PAI berwakaf ini. Keterlibatan sebagai mitra nazhir wakaf misalnya, dapat menjadi ruang aktualisasi bagi Guru PAI untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensinya agar semakin berdaya dan tidak lagi dipandang sebelah mata.
“Peran Guru PAI sangatlah besar demi suksesnya program ini. Guru PAI bisa memulai dari diri sendiri kemudian mensosialisasikan urgensi berwakaf kepada peserta didik dan pihak terkait lainnya. Direktorat juga mengupayakan agar program ini mendapat dukungan dari Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah setempat untuk memperkuat landasan bergerak bagi Guru PAI,” ujar Munir.
Senada dengan Direktur PAI, Sekretaris Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Anas Nasikhin, dalam sambutannya mengemukakan bahwa gerakan berwakaf membutuhkan keteladanan. Himbauan saja tidaklah cukup tanpa disertai contoh perilaku konkret untuk berwakaf. “Menurut saya, Guru PAI adalah para inspirator, suri teladan bagi peserta didik dalam mengamalkan ajaran Islam termasuk di antaranya adalah ajaran atau anjuran berwakaf,” ucap Anas.
Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit PAI pada SMA/SMALB/SMK Lelis Tsuroya, selaku koordinator penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa Sosialisasi Zawa Goes to School dan Zawa Goes to Campus merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Pendidikan Agama Islam bersama Badan Wakaf Indonesia. Kegiatan diisi oleh berbagai materi penguatan literasi wakaf dan sharing session praktik baik pengelolaan wakaf di sekolah, yang diampu oleh narasumber profesional dan berkompeten di bidangnya masing-masing.
“Ada banyak materi yang disajikan dalam kegiatan ini. Pada intinya, panitia tdak ingin literasi wakaf berhenti sebatas pengetahuan saja melainkan menjadi kesadaran bahkan gaya hidup bersama di antara segenap pemangku kepentingan PAI di sekolah,” ungkap Lelis.
Acara pembukaan kegiatan Sosialisasi Zawa Goes to School dan Zawa Goes to Campus juga dihadiri oleh para Kasubdit di lingkungan Direktorat Pendidikan Agama Islam. Turut hadir jajaran struktural Kementerian Agama (Kemenag) di wilayah kerja Provinsi DKI Jakarta meliputi Kasubtim pada Seksi PAIS Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Kasi PAIS Kemenag Kota Jakarta Utara, Kasi PAIS Kemenag Kota Jakarta Barat, Kasi PAIS Kemenag Kota Jakarta Pusat, Kasi PAIS Kemenag Kota Jakarta Timur, Kasi PAIS Kemenag Kota Jakarta Selatan, dan Kasi PAIS Kemenag Kepulauan Seribu.
Bagikan: