Kab. Tuban (Pendis) - - Satu prestasi membanggakan diraih oleh salah satu siswi asal kabupaten Tuban, Siti Mahfudhoh yang berhasil menyabet juara 3 lomba Ceris (Cerita Islami) tingkat SLTA yang digelar Kamis, (28/07/2022) di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir memberikan apresiasi dan penghargaan atas capaian ini. "Selamat kepada ananda Siti Mahfudhoh dari SMAN 4 Tuban yang telah berhasil memperoleh juara 3 lomba cerita islami yang diadakan oleh bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Jatim," ujarnya via telepon.
Kasi Pais Kemenag Tuban, yang ikut mendampingi lomba mengatakan lomba ceris tingkat Jawa Timur ini sebagai wujud penguatan literasi di tingkat SMA/ SMK di Jawa Timur. Tak lupa ia berterimakasih kepada seluruh Pengawas PAIS Kemenag Tuban. "Totalitas pembinaan menghasilkan hasil maksimal, terimakasih bapak ibu Pengawas," ujarnya sore ini melalui telepon.
Ia mengaku proses lomba Ceris ini ini sekitar satu bulan. "Hari ini ada 6 kabupaten yang mengikuti final yakni Kabupaten Tuban,
Kediri, Blitar, Probolinggo, Jember, dan Kabupaten Situbondo, alhamdulilah Kabupaten Tuban mendapatkan juara 3 tingkat Jawa Timur," ujarnya.
Sebagai informasi acara ini dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jatim, Nawawi. Adapun juri dari kegiatan ini adalah Zulfatul Mufidah, Edi Siswanto, Dinda Shintya, serta Nurhamdi.
Sementara itu, Siti Mahfudhoh dari SMAN 4 yang asal Cepokorejo Palang ini menceritakan sinopsis dari karya yang ditulisnya sebanyak 120 halaman dan masih bersambung.
Adalah Namira, seorang gadis berandal dari kota. Yang dititipkan pada rumah neneknya di desa agar bisa belajar dan berubah. Suasana yang berbeda, sekolah baru dengan aturan berbeda.
Banyak rintangan yang tidak Mira duga sebelumnya, mulai dari jarang memakai ponsel, pakaian longgar, tata bahasa dan kecuekan neneknya.
Hingga ia bertemu dengan seorang ustadz muda bernama Rizal yang membuat Mira merasakan benih-benih cinta tumbuh di hatinya
Namun apakah Mira akan sanggup hidup di desa? Apakah rasa yang ia miliki kepada Rizal akan terbalas?
Pesan moral yang ingin disampaikan dalam cerita ini jangan pernah menyalahkan adanya nasib. Baik buruknya sebuah nasib tergantung pada kita sendiri.
Jadi, selagi kita mau berusaha untuk berubah, maka tidak ada yang tidak mungkin. Carilah lingkungan yang tepat, yang membawamu menuju jalan yang benar. Mintalah ampunan kepada Allah, karna sesungguhnya Allah itu maha pengampun. (lai)
Bagikan: