Medan (Pendis)- Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Rohmat Mulyana Sapdi meminta kepada para guru dan pengawas PAI agar selalu meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi atau ICT yang begitu pesat. Kami berharap agar setiap guru agama dan pengawas PAI pada SMP dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang ICT sehingga dapat mendukung optimalisasi pembelajaran PAI di sekolah,ujar Direktur.
Pesan ini disampaikan dihadapan peserta program Peningkatan kompetensi ICT bagi guru dan pengawas PAI SMP untuk wilayah Sumatera yang dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Medan dilaksanakan pada tanggal 19 sampai 21 Agustus 2019.
Gelaran kegiatan ini diikuti sangat antusias oleh 50 guru dan Pengawas PAI SMP dari Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan. Ia menyatakan bahwa guru PAI saat ini menghadapi tantangan yang berat dalam menyiapkan para anak didik mengahadapi masa depan.
"Kita harus secara arif dan bijaksana dalam memanfaatkan ICT tersebut untuk mendidik anak-anak kita di sekolah. Jangan sampai anak didik kita justru menjadi korban ICT. Karena kita tidak bisa mengawasi anak-anak didik kita setiap saat," ujarnya mengingatkan.
Ia juga meminta agar para guru PAI tidak sungkan untuk meniru apa yang sudah dilakukan oleh berbagai pihak yang telah berhasil mengemas pembelajaran PAI berbasis ICT.
"Kita bisa belajar dari pengalaman ESQ yang telah berhasil mengemas model tayangan tentang nilai-nilai Islam melalui ICT sehingga para penggunanya dibuat sangat takjub dan memandang Islam menjadi sangat menarik," ujar Rohmat yang pernah menjadi instruktur di ESC.
Sementara itu Kepala Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara H. Fakhri didampingi Kepala Seksi PAKIS Tingkat Dasar Sari Putera, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan ICT untuk guru PAI ini karena akan meningkatkan kemampuan dan mutu guru PAI dan Pengawas di wilayahnya.
"Kami mendukung program ICT ini di Medan karena ini sangat strategis arah. Pihaknya berharap agar Kementerian Agama terus memberi pembinaan kepada para guru PAI semakin meningkatkan kompetensi diri lagi agar lebih berprestasi lagi," kata Fakhri saat menyampaikan paparannya.
Lebih lanjut pria yang sebelumnya menjadi Kabid Madrasah ini mengatakan bahwa guru agama di sekolah adalah guru pilihan. Karena itu ia mengharapkan agar guru PAI harus mengikuti perkembangan zaman dan kuasai ICT.
Ia juga kembali mengingatkan bahwa guru PAI haruslah seorang yang profesional harus memiliki kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional dan sipritual dan leadership.
"Seorang guru agama adalah seorang leader. Karena itu dia harus bias mengarahkan anak didiknya agar dapat memanfaatkan ICT tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat,"ucapnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan para pemateri yang handal, baik itu guru PAI maupun para Kasi di Subdit PAI SMP. Mereka juga sekaligus motivator dalam dunia ICT antara lain Syaekhuddin, Akhmad Riza Pahlevi, Mushonef, Ida Farida, Mulkeis dan Hasan Basri.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini mencakup kebijakan Kementerian Agama dalam peningkatan mutu PAI pada sekolah, pembuatan media pembelajaran berbasis ICT, media pembelajaran berbasis medsos, pembuatan media penilaian berbasis ICT, teaching and learning berbasis online, pembelajaran berbasis conference call dan simulasi pembelajaran berbasis online.
Pada akhir sessi kegiatan ini Kasubdit PAI pada SMP Agus Sholeh meminta agar para guru PAI SMP dapat menggunakan hasil kegiatan ini dalam pembelajaran PAI di sekolah masing-masing.
"Para peserta akan dimonitor agar setiap SMP ada tindak lanjutnya. Sehingga hasil kegiatan ini benar-benar bermanfaatkan untuk peningkatan mutu PAI di SMP masing-masing,"ungkapnya. (rialu)
Bagikan: