Bogor (Pendis) - Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi mengharapkan agar dengan adanya Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) PAI, siswa sekolah terinisiasi menjadi insan yang berintegritas sekaligus berprestasi.
Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam yang telah terlaksana selama tiga tahun terakhir menelurkan rekomendasi bahwa selain pelaksanaan Ujian Nasional (UN), penyelenggaraan USBN pun penting dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Hal tersebut ditandai dengan proses ujian yang berlangsung secara jujur dan hasil nilai yang memuaskan secara kuantitatif.
Diproyeksikan bahwa kebijakan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK tahun 2020 tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2019, "tidak ada perubahan kebijakan sejauh ini terkait Ujian Nasional, hanya jadwal dan jumlah peserta/siswa." Selain itu diharapkan ada penguatan peran Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) dan penggunaan sumber daya berbagi di sekolah induk (resource sharing) yakni komputer dalam pelaksanaan UN di beberapa daerah, ucap Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan Ujian Nasional sejatinya adalah mengukur kompetensi siswa, bukan sekedar melaksanakan tanggungjawab pendidikan. USBN semangatnya memberikan ruang kepada satuan pendidikan masing-masing di daerah untuk melakukan tes materi Pendidikan Agama Islam (PAI) secara terstandar baik dalam aspek soal, pelaksanaan, scoring maupun evaluasi yang terstandar (standardized). UN dan USBN diakui oleh banyak pihak sebagai faktor pengoreksi terhadap nilai sekolah.
Bambang berharap agar USBN PAI kuat dalam praktek dan pembiasaan keagamaan. Tidak hanya kemampuan kognitif yang dinilai melainkan juga afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu USBN PAI dianggap sangat penting guna membentuk akhlak siswa sehingga diujikan oleh satuan pendidik bukan oleh pusat.
Sebagaimana diketahui bahwa USBN berisi kurikulum standar, kisi-kisi dari Pusat, dan indikator. Namun dari sekian banyak soal-soal tidak berasal dari Pusat melainkan dari Satuan Pendidikan. Adapun yang mesti diperhatikan dalam penyusunan soal UN dan USBN mampu memuat aspek telaah substansi, konstruksi,bahasa dan isu sensitif. (syam/hik)
Bagikan: