Ciputat (Kemenag) - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta hari ini, Sabtu (11/04), menggelar Sumpah Dokter ke-33. Sebanyak 55 dokter diambil sumpahnya.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, ikrar sumpah dokter ini pun dilakukan secara virtual melalui perangkat dan fitur teleconference di kediaman masing-masing. Kendati demikian, seluruh dokter yang berikrar melalui fitur online tersebut tetap menggunakan seragam kebanggaan dokter.
Pengambilan sumpah dokter dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hari Hendarto dan diikuti oleh para alumni dengan masing-masing memeluk al-Qur’an. Turut bergabung dan menyaksikan seremoni virtual tersebut, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran, Kasubdit Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said, Direktur Rumah Sakit Pusat Fatmawati, Dikrektur Rumah Sakit Ketergantungan Obat, perwakilan Rumah Sakit jejaring, Ketua Ikatan Dokter Wilayah Banten, Pemda Sumatera Selatan, Pemda Musi Banyuasin, serta para orang tua peserta sumpah.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Armany Lubis mengapresiasi semangat para peserta teleconference, mengingat saat ini bangsa Indonesia tengah dirundung darurat Covid-19. “Saya sangat bangga dan berterima kasih atas dukungan orang tua dokter dan seluruh pihak yang turut membantu”, ujarnya.
Ia menambahkan, di saat pandemi ini peran dokter dan tenaga medis sangatlah dibutuhkan. “Kepada seluruh dokter yang baru saja berikrar, agar segera bisa mengabdikan ilmunya kepada masyarakat, dan pandemi Covid ini segera teratasi”, harapnya.
Di tempat berbeda, Pelaksana Tugas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Imam Safe’i mengungkapkan rasa bangga yang sama. Ia menerangkan, dari 55 dokter yang disumpah, 12 diantaranya adalah alumni PBSB Kementeria Agama RI.
Imam berpesan, dokter PBSB lulusan UIN Jakarta juga dituntut memiliki semangat pengabdian dan nilai-nilai agama layaknya santri. “Dokter alumni pesantren juga harus memiliki kemampuan mengintegrasikan nilai-nilai kedokteran dengan agama, dan inilah poin plus alumni pesantren,” tuturnya.
Di masa mendatang, Imam menambahkan, keberhasilan dokter PBSB sangat dinantikan oleh masyarakat. “Kelak, semoga dokter PBSB semakin meningkat jasa-jasanya bagi negara, agama, pesantren serta bagi masyarakat umumnya”, harapnya.
Seremoni yang tidak biasa ini dirasa memiliki makna tersendiri. “Semoga pengambilan sumpah dokter melalui teleconference ini tidak mengurangi kemeriahan dan kebahagiaan serta semangat kiprah pengabdian kita semua”, tutupnya. (Hery Irawan/Hik)
Bagikan: