Makassar (Pendis)- Ajang pertama kali Olimpiade Sains & Karya Inovasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OSKI-PTKI) yang dilaksanakan di Makassar diikuti sebanyak 519 mahasiswa ikut pada lomba sains, terdiri atas bidang Matematika (176), Fisika (93), Kimia (68), dan Biologi (182). Sebanyak 13 peserta ikut lomba karya inovasi dosen, dan sisanya ikut lomba karya inovasi dosen dan mahasiswa (114).
Selain sejumlah mata-mata lomba, dalam Olimpiade itu juga diadakan pameran yang merupakan kreativitas dan temuan para peserta dan sejumlah perguruan tinggi. Pameran yang berlangsung selama dua hari tersebut sejak tanggal 14-15 November 2019 diikuti oleh 37 partisipan pameran. Hampir semua stand pameran diisi oleh produk-produk inovasi karya mahasiswa dan mahasiswi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Dan menurut penelitian kita dapat menghasilkan limbah tahu sekitar 1.5 hingga 2 meter kubik per harinya. Dan proses ini bisa dicapai dalam jangka waktu 5 hari. Sehingga jika kita memiliki 3.000 liter air limbah tahu maka dapat menghasilkan energi listrik sekitar 111.1 watt. Yang mana besaran listrik tersebut mampu menghidupkan lampu untuk beberapa rumah. Dan ini sangat efektif untuk wilayah yang rawan krisis energi. Sambung mahasiswi UIN Ar-Raniry tersebut.
Selain Yanti, masih banyaj beberapa karya inovasi lainnya. Diantaranya sebuah inovasi Perancangan Pembangkit Listrik Terapung Arus Sungai Skala Picohydro Dengan Model Kincir Lengan Fleksibel karya Saiful Azis, mahasiswa IAIN Palangka Raya.
Dan juga sebuah temuan inovasi yang akan berdapak baik terhadap lingkungan, yaitu sebuah karya Peralatan Makan Yang Dapat Dimakan (Edible Cutleries) Sebagai Alternatif Pengganti Alat Makan Plastik Sekali Pakai karya Mudrikah Nurul Hidayah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Karya inovasi tersebut selain dipamerkan, juga dilombakan dan mendapat penilaian dari tim penilai Olimpiade Sains & Karya Inovasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OSKI-PTKI) 2019. (Fix/Solla)
Bagikan: