Bandar Lampung (Pendis) - Forum Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-XVI yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama menghasilkan "Piagam Lampung", kamis (3/11/2016) sore.
Forum AICIS adalah ajang para dosen dan peneliti dari PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) untuk menelorkan gagasan, pikiran, ide, dan temuan yang brilian dengan berbagai topik yang variatif. Pertemuan tahunan ini mendialogkan hasil-hasil penelitian dan menjadi media untuk mengekspos karakter Islam Indonesia ke kancah internasional.
Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutan pembukaan mengatakan, "ada 3 ciri utama nilai-nilai Islam yang berkembang di Indonesia. Pertama; moderat, baik dalam ilmu kalam (tauhid) maupun fikih. Kedua; mampu menjaga tradisi di wilayah nusantara melalui proses akulturasi. Ketiga; membawa pesan kecintaan terhadap Tanah Air", ujarnya
Untuk itu Menag mengharapkan, "bahwa pada konfrensi ini perlu dirumuskan karakteristik Islam Indonesia dan strategi syiar Islam di tengah era globalisasi dan reformasi teknologi agar Islam Indonesia menarik dan dapat mempengaruhi peradaban dunia", paparnya.
Selama empat hari, 1-4 November bertempat di IAIN Raden Intan Lampung, forum AICIS 2016 berlangsung dengan banyak agenda penting. Terdapat Pertemuan Forum Rektor/Pimpinan PTKI, Forum Direktur Pascasarjana, Pameran Karya Tulis Ilmiah Dosen, Ekspos Jurnal Terakreditasi Nasional dan Internasional dan HAKI, Dialog Interaktif Scientific Publication for Islamic Higher Education, Talkshow Narasumber/Pakar (Dalam dan Luar Negeri), dan Indonesian Islamic Scholar Club (IISC).
Di hari terakhir, konfrensi ini menghasilkan pedoman aksi intelektual dikemas dalam "Piagam Lampung" yang mengejawantahkan rumusan islam indonesia dan tekat perguruan tinggi islam dalam mempromosikan Islam Indonesia ke panggung global (baca:https://www.kemenag.go.id/berita/422253/resmi-ditutup-aicis-2016-hasilkan-deklarasi-lampung).
Dalam penutupan konfrensi, Direktur Diktis, Prof. Amsal Bakhtiar memaparkan ada tiga target yang terpenuhi dari forum AICIS. "Pertama; mengekspos karya-karya akademisi di lingkungan PTKIN sehingga para intelektual Indonesia dikenal masyarakat dunia dengan jurnal internasionalnya. Kedua; mempromosikan IAIN Raden Intan Lampung sebagai "the Green Campus" dan mendorong perubahan status menjadi UIN. Ketiga; menjadikan karya akademisi sebagai warisan intelektual dan icon PTKIN kepada indonesia dan dunia", pungkasnya.
Sejumlah narasumber hadir dalam forum akademis ini yaitu, Prof. Dr. Sumanto Al-Qurtubi (King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia), Prof. James Arvanitakis (Western Sydney University), Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud (ISTAC Malaysia), Josephine Ratna (ATN Australia), Prof. Bhajan Grewal (Victoria University), dan Prof. Krishna Sen (Western Australia University plus Director International Office WSU Gareth).
Selain itu juga Dr. Minako Sakai (UNSW), Prof. Tomas Lindgren (Umea University, Sweden), Dr. Kevin W. Fogg (Oxford University), Habiburrahman el-Shirozi (Indonesian Novelist/Humanist), Dr. Muhammad Hadi bin Muhammad Melayong (Brunei Darussalam), Prof. Magdy Behman (Estern Mennonite University, USA), Dr. Minako Sakai (University of New South Wales, Australia), dan Prof. Dr. David Carter (University of Canberra, Australia).
(Ogie/ra)
Bagikan: