Jakarta (Pendis) -Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit. PTKI) di tahun 2018 bakal melakukan penelitian kolaboratif dengan Prancis. Ketegasan ini dihasilkan dalam rapat antara Dit. PTKI dengan pihak Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia yang diselenggarakan di ruang Rapat Direktur PTKI, 22 Januari 2018. Dari pihak Dit. PTKI dihadiri oleh Direktur PTKI, Arskal Salim, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, pengeloa program 5000 doktor, dan kasubag TU dan kepala seksi di lingkungan Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sementara di pihak Kedutaan Prancis dihadiri oleh Nicolas Gascoin, Atase Saintek IFI-Kedutaan Prancis, dan Syarah H. Andriani, penanggung jawab cabang IFI-Kedutaan Prancis di Jakarta.
Arskal Salim, Direktur PTKI, menyatakan bahwa penelitian kolaboratif ini akan memberikan kesempatan kepada para dosen yang mengajukan proposal penelitian di bidang sains dan teknologi. Proposal yang telah lulus diseleksi oleh tim review juga akan dipastikan kembali bersama pihak kedutaan Prancis sehingga penelitian yang akan dibiayai itu benar-benar tepat sasaran dan tepat guna.
Bidang sains dan teknologi di PTKI perlu didorong dengan kuat sehingga memiliki keunggulan dan karakternya yang khas. "Lebih-lebih, integrasi keilmuan di lingkungan PTKI untuk bidang sains dan teknologi perlu diafirmasi dengan sejumlah program yang tepat" papar Arskal.
Kolaborasi dengan Kedutaan Besar Prancis juga diupayakan dapat menjangkau pada penguatan jurnal internasional. "Kami ingin, jurnal yang terindeks secara internasional itu juga ada di Indonesia. Sementara ini kami memiliki Mora.Ref sebagai barometer indek jurnal keagamaan di Indonesia. Diharapkan Mora.Ref dapat menjadi indeks jurnal keagamaan, setidaknya untuk kawasan Asia Tenggara", papar Suwendi, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Diktis.
(swd)
Bagikan: