Jakarta (Pendis) --- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melakukan sosialisasi aplikasi baru, Morabind (Ministry of Religious Affairs Book Indexing). Aplikasi ini dihadirkan untuk mendorong penerbitan hasil-hasil riset yang dilakukan oleh PTKI dalam wujud buku elektronik (e-book) yang diterbitkan oleh university press (penerbit universitas) di masing-masing PTKI, baik negeri maupun swasta, sehingga pada gilirannya akan menjadi indeks buku (book indexing). Aplikasi ini secara mudah dapat diakses melalui https://morabind.kemenag.go.id/.
Kegiatan sosialisasi aplikasi Morabind dilaksanakan pada Senin, 23 Maret 2020 secara online dengan menggunakan aplikasi zoom conference melalui laptop atau handphone. Turut serta dalam kegiatan tersebut para wakil rektor/wakil ketua 1 PTKIN, sekretaris kopertais, ketua LP2M, dan Kepala Pusat Penelitian PTKIN/S.
Direktur Diktis, Arskal Salim, menyatakan meski saat ini tengah terjadi wabah covid-19, proses kegiatan kantor, seperti sosialisasi ini, tetap dilaksanakan dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang memungkinkan, dengan tetap tunduk pada protokol pencegahan dan penanggulangan wabah covid-19 yang ada.
Menurut Arskal, aplikasi Morabind ini merupakan aplikasi baru sama sekali, yang belum ada di negeri ini. Ia lahir atas kerja keras antara Diktis dengan beberapa dosen di lingkungan IAIN Tulungagung, Jawa Timur. Oleh karenanya, aplikasi ini hendaknya dapat digunakan dengan baik oleh seluruh PTKI di Indonesia. “Saya mendorong kepada pimpinan PTKI untuk mengaktifkan dan memaksimalkan university press di lingkungan masing-masing. Dan, hasil-hasil riset yang dilakukan oleh para dosen hendaknya dapat diterbitkan dan dikoordinasikan oleh university press dengan memanfaatkan aplikasi ini”, pinta Arskal di Jakarta, Senin (23/3).
Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan aplikasi ini akan memberikan dampak positif bagi dunia PTKI. “Diharapkan dengan aplikasi ini berdampak terhadap reproduksi keilmuan di lingkungan PTKI semakin baik, hasil-hasil riset juga dapat dinikmati secara luas, borang untuk akreditasi dan penilaian angka kredit dosen, terutama pada aspek publikasi dan riset, relatif terpenuhi”, ungkap Suwendi.
Menurut Suwendi, aplikasi Morabind ini merupakan ikhtiar Direktorat untuk mengembangkan publikasi ilmiah secara massif dengan beban biaya yang sangat ringan. “Insya Allah, Tim Morabind juga akan melakukan pendampingan bagi PTKI yang membutuhkannya”, ungkap Suwendi.
Turut serta dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Syaifudin Zuhri, dosen IAIN Tulungagung yang sekaligus pengembang aplikasi Morabind. Menurut doktor lulusan Jerman itu, “Morabind sangat menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas, aksesibilitas ilmu pengetahuan, dan mendorong keterbukaan akses (open-access) terhadap produk pengetahuan yang diproduksi oleh PTKI”. “Demikian juga, buku yang tampil di MoraBind ini merupakan karya asli para dosen di lingkungan PTKI sebagai bentuk tanggung jawab akademis dalam memperkaya pengetahuan masyarakat”, ungkap Syaifudin lebih lanjut.
Bagikan: