Disabilitas Bukan Halangan: Kisah Inspiratif Abdal Ikut UMPTKIN 2025
Palembang (Pendis)--Suasana di Kampus UIN Raden Fatah Palembang, salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang tengah menyelenggarakan Ujian Masuk PTKIN, Selasa (10/06/2025).
Memasuki sesi kedua pelaksanaan UMPTKIN 2025, hadir salah satu peserta tunanetra terlihat bersemangat turut dalam antrian masuk ruang kelas. Bersama dengan seorang pendamping yang merupakan adiknya, sesaat ia berhasil duduk di kursinya untuk mengikuti ujian, seorang panitia datang menghampiri mejanya dan menginformasikan bahwa sudah disiapkan meja di ruangan khusus yang terpisah dari peserta lainnya buat para peserta disabilitas agar bisa berkonsentrasi tanpa ganggguan. Lalu petugas tersebut membantunya pindah ke ruang yang telah disediakan.
Ia bernama Muhammad Abdal Wazal Asafahri yang datang dengan tekad kuat ingin lolos menjadi mahasiswa ilmu Al Quran dan Tafsir UIN Raden Fatah Palembang.
“Saya ingin sekali mendalami Ilmu Quran dan Tafsir,” ujar Abdal saat ditemui usai ujian, Selasa (10/6/2025).
Siswa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ini mengaku sempat khawatir dan gugup sebelum ujian, “Saya takutnya saat ujian akan kesulitan dengan kondisi saya seperti ini, tapi Alhamdulillah dengan ada pendamping yang membatu membacakan soalnya sehingga memudahkan saya mengerjakan ujian. Selain itu dari pihak panitia penyelenggara juga sangat ramah dan memberi kemudahan buat kami yang berkebutuhan khusus ini,” ungkapnya menceritakan pengalaman pertamanya mengikuti ujian SSE.
Menurutnya ujian berjalan lancar dan tidak ada kendala. Ia juga sangat mengapresiasi sistem ujian UMPTKIN yang ramah disabiltas dan cukup memberikan peluang dan kesempatan untuk memperoleh hak mendapatkan pendidikan yang sama seperti yang lainnya.
Abdal yang sering mengikuti dan memenangkan ajang lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) menceritakan bagaimana ia menyiapkan diri secara mandiri sejak mendaftar UMPTKIN. Ia meminta adiknya untuk mencarikan dan membacakan materi-materi ujian latihan soal keagamaan dengan memanfaatkan berbagai platform media online.
“Saya merasa perlu untuk latihan soal keagamaan sebab saya berasal dari sekolah umum,” terangnya. Ia mengaku sangat termotivasi untuk lolos UMPTKIN, meskipun prodi yang dipilihnya cukup diminati” Tadi saya rasanya bisa mengerjakan semua soal dengan tepat waktu dan mudah-mudahan juga jawabannya benar, doakan saya lolos,”ucapnya penuh harap.
Lebih dari sekadar mengikuti seleksi, Abdal juga membawa semangat yang menginspirasi penyandang disabilitas lainnya untuk berusaha dan tidak takut menghadapi tantangan. “Kita juga punya kesempatan yang sama. Jangan takut mencoba dan teruslah berjuang,” pungkasnya.
Kepala Laboratoriun UIN Raden Fatah Palembang Yan Heri Darmansyah mengatakan bahwa memang disiapkan meja di ruang terpisah di gedung laboratorium ini untuk peserta berkebutuhan khusus. “Memang kita tempatkan di ruang khusus yang terpisah dari peserta lainnya, agar lebih nyaman dan bisa lebih berkonsentrasi saat ujian. Selain itu juga, untuk lebih memudahkan petugas memantau dan langsung membantu jika ada kendala teknis,”terangnya.
Yan mengatakan bahwa menjadi komitmen dalam penyelenggaraan UMPTKIN, agar panitia lokal menyiapkan sarana dan prasarana yang ramah disabilitas sesuai arahan panitia nasional, pungkasnya.
Tags:
UMPTKIN2025,DisabilitasBagikan: