Jakarta (Pendis) - Begitulah kesimpulan paparan Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, salah satu pendamping penerima program International Dissemination for Islamic Scholarly Works (IDiSchoW) pada kegiatan FGD Seminar Evaluasi Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Selasa (18/10/16) kemarin di Jakarta. Noorhaidi menegaskan bahwa program wajib "beruzlah" bagi dosen selama 3 bulan ini mempunyai target bahwa dosen harus menghasilkan 1 naskah artikel yang akan dipublish di jurnal bereputasi Internasional dan buku yang secara substansi berstandar Internasional. Noorhaidi menekankan agar program ini bisa berhasil dan dapat mengantarkan para penerima bantuan menjadi guru besar.
Hal senada juga disampaikan oleh Anis Masykhur, Kasi Penelitian yang menjadi leading sektor program ini. "Program-program inovatif akan dikembangkan terus, terlebih tujuannya mulia, yaitu memperkenalkan produk pemikiran para intelektual Indonesia," jelasnya lebih lanjut.
Hadir juga dalam kesempatan ini para pendamping lainnya seperti Prof. Akh. Muzakki dari UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Prof. Dr. Arskal Salim dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(n15/ra)
Bagikan: