Jakarta (Pendis) - The Australian National University (ANU) bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI memberikan beasiswa kepada para dosen/pengajar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
"Beasiswa yang bertajuk program Partnership in Islamic Education Scholarship (PIES) ini, ditujukan bagi dosen yang sedang studi lanjut pasca sarjana, strata 3 (S3), dalam bentuk biaya penyelesaian penulisan disertasi," kata Direktur DIKTIS, Amsal Bakhtiar, sebagaimana keterangan yang diterima redaksi pendis.kemenag.go.id (10/01/2017).
Pengumuman ini lanjut Amsal, ditujukan bagi dosen PTAI se-Indonesia kecuali dosen dari UIN Syarif Hidayatullah dan UIN Sunan Kalijaga. "Persyaratan lain dari pengajuan beasiswa tersebut diantaranya adalah calon harus sudah menulis sebagian dari disertasinya, belum pernah studi ke luar negeri ke negara-negara berbahasa inggris, memiliki kemampuan bahasa inggris (menulis dan membaca) dan diprioritaskan keterwakilan kuota dosen perempuan sebanyak 50%," kata guru besar UIN Syarif Hidayatullah yang menyelesaikan S1, S2 dan S3-nya di kampus "Ciputat" ini.
Tujuan diadakannya program PIES ini, kata perantau asli Tawalib Padang Panjang-Sumatera Barat ini adalah merampungkan disertasi para dosen PTKI yang selama ini tak kunjung selesai. "Selain menyelesaikan disertasi, program beasiswa penulisan ini bermaksud meningkatkan keterampilan menulis khususnya dalam jurnal internasional. Pengetahuan tentang metode penelitian dan teori-teori pendidikan juga bisa didapatkan ketika berkunjung ke beberapa kampus di Australia," tutur Amsal yang sempat batal kuliah ke Mesir karena "suasana" politik era Presiden Soeharto yang tidak memungkinkan waktu itu.
Mengenai jadwal (time line) PIES ini, DIKTIS membaginya dalam 7 (tujuh) kegiatan. "Tahap pertama, Pendaftaran calon peserta beasiswa dilaksanakan pada 07-30 Januari 2017 melalui portal http://scholarship.kemenag.go.id. Kedua, Penilaian proposal dan dokumen (01-05 Januari). Ketiga, pengumuman short listed candidate (07 Februari). Keempat, wawancara (pertengahan Februari). Kelima, pengumuman hasil (akhir Februari). Keenam, pelatihan bahasa dan budaya di IALF (Indonesia Australia Language Foundation) Jakarta (April-Juni). Dan ketujuh, keberangkatan ke Australia (Juli 2017)," tutur alumnus Pondok Pesantren Darussalam Gontor Jatim ini. (@viva_tnu/dod)
Silahkan Download :
Beasiswa Partnership In Islamic Education Scholarships (PIES) 2017.
Bagikan: