Sukabumi (Pendis) - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI bertekad akan mengedepankan paradigma pembinaan, pendampingan dan asistensi dalam melakukan fungsi pengawasan. Hal ini dimaksudkan agar antar unit tercipta kebersamaan dan hubungan sinergis untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Agama.
Penegasan itu disampaikan M. Nur Kholis Setiawan, Inspektur Jenderal Kementerian Agama saat menjadi narasumber dalam kegiatan Capacity Building Pegawai Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam, Jum`at (04/08) di Sukabumi.
Disadari selama ini lanjut Nur Kholis Setiawan, dalam melakukan pengawasan inspektorat jenderal kadang mengedepankan pendekatan penindakan. Misi pembinaan dan pendampingan sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Agama tentang pengawasan.
"Inspektorat Jenderal adalah bagian dari keluarga besar Kementerian Agama, karenanya menjadi kewajiban para auditor untuk saling bersinergi dan bekerjasama dengan komponen lainnya," kata pria Kebumen ini.
Selain itu, secara internal Nur Kholis berkeinginan agar penugasan kepada para auditor menggunakan pendekatan manusiawi. Penugasan kepada auditor selama beberapa hari dalam waktu yang relatif lama dengan meninggalkan keluarga akan berdampak secara psikologis pada kejernihan melakukan audit, kata Guru Besar Tafsir UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini.
Nur Kholis tidak lupa menyitir nasihat dalam Kitab I`anatuut Thalibin karya Abu Bakar Syato` dalam bab pembuka disebutkan: "Ketahuilah wahai para pembaca, apa yang saya tulis dalam kitab ini adalah menukil atau menyampaikan pendapat-pendapat dari ulama sebelum saya". Dalam konteks manajemen pengawasan menurut Nur Kholis harus dimaknai sebagai prinsip kontinuitas.
Kementerian Agama sebagai institusi besar, lanjut Nur Kholis, perlu melakukan tradisi kontinuitas, apa dianggap baik akan tetap dijalankan seraya memberikan kreasi dan inovasi sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
Kegiatan Capacity Building Pegawai Diktis yang mengambil tema "Grow up Together" diikuti oleh 105 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Diselenggarakan pada tanggal 3 s/d 5 Agustus 2017 di Sukabumi. Hadir sebagai narasumber antara lain Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) sekaligus mantan Direktur PTKI Nizar Ali, Sesditjen Pendis Moh. Isom Yusqi dan segenap Kasubdit dilingkungan Ditjen Pendis. (Ruchman Basori/dod)
Bagikan: